Rabu, 07 April 2021

Strategi Pemilihan Lokasi dan Break Even Point - Riki Ardoni

 

Strategi Pemilihan Lokasi




M

asalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa. Baru-baru ini ada rencana pemilihan Ibu Kota baru dari pemerintah, dan ini juga sangat berkaitan dengan Pemilihan lokasi yang akan kita bahas.

Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja, biasanya karena permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilai tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi :

  • Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
  • Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain atau;
  • Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industry, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya serta kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.

Lokasi dan Biaya Karena lokasi memengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.

Lokasi dan Inovasi Saat kreativitas, inovasi, dan investasi litbang bersifat penting bagi strategi operasi, fokus criteria lokasi dapat berubah, dari yang awalnya berfokus-pada-biaya, menjadi berfokus-pada-inovasi Ada empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing :

  • Adanya input berkualitas tinggu dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah dan teknik
  • Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang ketat
  • Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yg berpengalaman
  •  Adanya industry lokal yang saling terhubung dan mendukung

 

 

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi

Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan yang beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut  :

Keputusan Pemilihan Lokasi Negara 

 Adapun faktor yang dipertimbangkan :

  1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta  insentif pemerintah.
  2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
  3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
  4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.
  5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
  6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region)

Faktor yang dipertimbangkan diantaranya:

  1. Keinginan perusahaan
  2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
  3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
  4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
  5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
  6. Insentif dari pemerintah.
  7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
  8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site)

Adapun faktor pertimbangannya :

  1. Ukuran dan biaya lokasi
  2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun jalur laut.
  3. Pembatasan daerah.
  4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
  5.  Permasalahan dampak lingkungan.

 

 

Prinsip Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Layout)

 
Berikut ini adalah 7 Prinsip yang wajib dipertimbangkan pada saat merencanakan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Layout).
 
Prinsip Integrasi (Principle of Integration), Suatu Tata Letak yang baik adalah mengintegrasikan manusia, material, mesin dan layanan pendukung lainnya untuk mendapatkan pemanfaatan yang optimal  terhadap sumber daya yang dimilikinya.
 
Prinsip Kedekatan Jarak (Principle of minimum distance), Prinsip ini berkaitan dengan perpindahan atau pergerakan manusia dan material. Tata Letak harus diatur sedekat mungkin untuk meminimalisasi perjalanan dan pergerakan. Perlu diingat bahwa jarak yang jauh dapat meningkatkan penggunaan waktu kerja yang juga akan meningkatkan biaya operasional.
 
Prinsip Pemanfaatan Ruang (Principle of Space Utilisation), Sebuah Layout atau tata letak yang baik adalah memanfaatkan keseluruhan ruang baik ruang Horizontal maupun ruang Vertikal-nya. Pemanfaatan optimal bukan saja pada lantai ruangan saja, namun juga meliputi tinggi ruangan (pemanfaatan tiga dimensi).
 
Prinsip Aliran (Principle of Flow), Layout atau Tata letak yang baik adalah Layout yang dapat memperlancar aliran perpindahan material hingga tahap penyelesaiannya.
 
Prinsip Fleksibilitas Maksimum (Principle of Maximum Flexibility), Sebuah Layout atau Tata Letak yang baik adalah Layout yang tidak memakan biaya besar dan waktu lama saat terjadi perubahaan. Kebutuhan masa depan seharusnya dijadikan salah satu pertimbangan dalam melakukan perancangan Layout atau tata letak fasilitas pabrik.
 
Prinsip Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan (Principle of Safety, Security and Satisfaction), Sebuah layout atau tata letak yang baik adalah Layout yang mempertimbangkan keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepuasan tenaga kerja serta keamanan fasilitas seperti menghindari terjadinya kebakaran dan kemalingan.
 
Prinsip Penanganan minimum (Principle of minimum handling), sebuah Layout atau tata letak yang baik adalah layout yang dapat meminimalisasi penanganan material.

 

 

CARA/ METODE MENENTUKAN LOKASI PABRIK

Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan untuk membantu memilih lokasi dari berbagai alternatif :

1.    METODE KUALITATIF

Dalam penggunaan metode ini, semua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, baik itu faktor utama maupun faktor bukan utama, diberi penilaian sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing alternatif lokasi. berikut ini diberikan contoh sebuah perusahaan yang akan memperluas usahanya dengan mendirikan pabrik baru dengan alternatif lokasi di Solo atau di Demak. Dengan metode kualitatif kedua alternatif tersebut dinilai. berikut ini disajikan tabel penilaian alternatif lokasi dengan cara kualitatif.     

METODE KUALITATIF menentukan Lokasi


 

 Rekapitulasi:

Dengan demikian lokasi yang dipilih adalah Solo karena total skornya lebih baik.

 

 

2.  METODE KUANTITATIF

A. Pendekatan Biaya Tetap, Biaya Variabel Dan Analisis Break-Even

Pada pendekatan ini dilakukan analisis biaya tetap dan biaya variabel untuk masing-masing alternatif lokasi untuk menciptakan hubungan antara biaya dan volume kegiatan/produksi. Berikut empat konsep penggunaan Break Even Point analysis :

  1. Fixed cost atau biaya tetap artinya biaya tetap atau tidak berubah meskipun volume produksi berubah.
  2. Variabel cost atau biaya variabel, artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi.
  3. Penghasilan atau revenue, merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual barang.
  4. Laba atau profit, merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variable.
 

Penggambaran Grafis Break Even Point

Grafis Break Even Point


Contoh:

Lokasi potensial A, B, dan C memiliki struktur biaya seperti terlihat dalam tabel. tentukan lokasi yang paling ekonomis untuk volume produksi sebesar 3000 unit.

JAWAB:

Perhitungan Biaya Total (TC) pada kapasitas 3000 unit untuk masing-masing lokasi:

Situs A    :

    TC = 20 ribu + 50Q

    TC = 20 ribu + 50(3000) = 170.000

Situs B:

    TC = 40 ribu + 30Q

    TC = 40 ribu + 30(3000) = 130.000

Situs C:

    TC = 80 ribu + 10Q

    TC = 80 ribu + 10(3000) = 110.000

Pola biaya dari ketiga alternatif lokasi yakni A, B, C tersebut di atas dapat digambarkan secara grafis sebagai berikut:  

Penerapan Break Even Point


Dengan demikian lokasi yang dipilih adalah lokasi C karena biaya total untuk kapasitas 3000 unit yang direncanakan paling rendah dibanding dengan lokasi lain. Andai kata harga per unit produk adalah Rp.90,- maka laba yang diharap bila lokasi dipilih di situs C adalah sebesar:

        Laba = TR - TC

                = 90(3.000) - 110.000

                = 270.000 - 110.000 = 160.000

 

B. MODEL TRANSPORTASI

Langkah-langkah penyelesaian model transportasi adalah sebagai berikut:

1. Langkah Pertama: membentuk Tabel Awal Transportasi

Ada beberapa alternatif cara antara lain:

a.  Minimisasi Kolom

b.  Minimisasi baris

c.  Minimisasi matrik

d.  Maksimisasi Penghematan

e.  Vogel's Aproximation method (VAM)

f.   North West Corner (NWC)

 

2. Langkah Kedua: Uji Keoptimalan Tabel

Ada dua alternatif cara

1) Metode Stepping Stone

dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

Uji sel non basis dengan cara membuat closed path untuk setiap sel non basis

Memberi tanda pada closed path mulai dari sel non basis dengan tanda positif (+), kemudian tanda negatif (-) hingga seluruh jalur yang menuju kembali ke sel non basis semula.

Menghitung pengurangan biaya untuk setiap sel non basis berdasarkan closed path

Tabel dikatakan optimal bila semua nilai sel non basis lebih besar atau sama dengan nol (0)

2) Metode Modified Distribution

Dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

Tambahkan variabel R-i untuk setiap baris dan K-j untuk setiap kolom tabel transportasi.

Menentukan nilai R-i dan K-j untuk setiap sel bsis dengan rumus

       R-i + K-j = C-ij

dengan anggapan R-1 = 0       

Menghitung nilai semua sel non basis dengan rumus

       Cij - Ri - Kj

Membuat closed path untuk sel non basis yang memiliki nilai negatif terbesar.

Tabel dikatakan optimal bila nilai semua sel non basis lebih besar atau sama dengan nol (0).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...