AKUNTANSI WESEL BAYAR/ UTANG WESEL
( NOTE PAYABLE )
Mungkin diantara kita sudah ada yang mendengar istilah Wesel. secara sederhana Wesel terdiri dari dua, Wesel Tagih (Notes Receivable) dan Wesel Bayar (Notes Payable). Jika kita membeli Peralatan secara kredit. Biasanya kita menandatangani dokumen resmi, nah dokumen tersebut dari sudut pandang pembeli merupakan wesel Bayar/ Utang Wesel atau yang dalam bahasa kerennya Notes Payable. Sementara, bagi kreditor dokumen tersebut merupakan wesel Tagih / Piutang Wesel atau juga di kenal Notes Payable. jadi dapat ya kata kuncinya, satu utang satunya lagi Piutang.
Pada konten sebelumnya kita sudah menjelaskan Wesel tagih, maka kali ini kita akan coba bahas Wesel Bayar.
A. Pengertian Utang Wesel
Wesel bayar adalah surat utang yang diterbitkan suatu perusahaan yang
digunakan untuk membayar utang usaha yang telah jatuh tempo. Wesel bayar
dibuat oleh perusahaan yang mempunyai kewajiban utang terhadap pihak
lain.
Wesel bayar juga biasanya diterbitkan saat nasabah memperoleh pinjaman uang dari bank. Meski memiliki ketentuan yang bermacam-macam, banyak bank akan menerima wesel bayar yang dikenakan bunga atas jumlah yang dipinjam.
Wesel bayar ini jika masa perjanjiannya akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka akan dimasukan pada Neraca Saldo dengan nama akun kewajiban lancar. Namun, jika pelunasannya lebih dari 1 tahun, maka akan dilaporkan sebagai kewajiban jangka panjang.
Saat wesel bayar mengalami jatuh tempo, adakalanya perusahaaan yang berutang tidak dapat dapat membayar tepat waktu. Jika hal tersebut terjadi, maka wesel tersebut dapat masuk dalam perkiraan utang dagang dan pihak penerima wesel bisa memberi beban tambahan berupa biaya administrasi.
Dengan adanya piutang wesel ini, maka pihak perusahaan pemberi utang akan mendapatkan kepastian pencatatan laporan keuangan dan juga akan merasa aman memberikan pinjaman kepada perusahaan lain dikarenakan adanya surat perjanjian yang mengikat disertai jaminan berupa aset yang bisa digunakan jika terjadi masalah dalam pembayaran dikemudian hari.
B. Karakteristik Wesel Bayar
1. Dibuat Dari Sudut Pandang Peminjam
Dari penjelasan yang sudah ada dapat diartikan bahwa wesel ini dibuat berdasarkan dari sudut pandang peminjam atau pihak yang harus melakukan pembayaran. Di sini wesel akan menjadi salah satu tanda atau bukti yang resmi untuk pemberi pinjaman dalam menagih utang yang sudah diberikan pada pihak peminjam.
2. Bertambah di Sisi Kredit
Dalam sebuah jurnal wesel jenis bayar akan bertambah di sisi kredit. Tapi perlu dicatat wesel ini juga bisa saja masuk pada sisi debit. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada saat wesel diterbitkan. Wesel ini bisa dimasukkan pada sisi kredit saat penerbitan namun akan masuk sisi debit saat terjadi pelunasan.
3. Wesel Bayar Termasuk Pasiva
Utang wesel ini merupakan jenis kewajiban dari penerbit wesel untuk melakukan pelunasan pada pihak lain. Prinsip ini sesuai dengan pengertian pasiva sehingga secara otomatis wesel ini merupakan pasiva. Jika perusahaan memiliki utang wesel maka hal ini merupakan salah satu hal yang harus dibayar sesuai dengan kesepakatan yang sudah. dicapai dengan pihak lain.
C. Perhitungan Pendiskontoan Wesel Bayar
1. PT. Toyota CRV meminjam dari Bank BCA dengan menandatangani Wesel Bayar tiga bulan sejumlah 50.000 pada 1 Oktober. Wesel tersebut mengenakan suku bunga 12%.
Maka Total Bunga saat jatuh tempo adalah :
50.000x12%x3/12 = 1.500 atau 500 untuk satu bulannya.
Saat tanda tangan wesel bayar, Beban Bunga belum dicatat.
Transaksi |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
1 Okt |
Tidak ada pencatatan Jurnal |
|
|
|
yang kita Catat saat 1 Oktober adalah Utang Wesel ;
Transaksi |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
1 Okt |
Kas |
50.000 |
|
|
|
Utang Wesel |
|
50.000 |
Dengan Asumsi menggunakan periode Akuntansi satu bulan. Dengan Demikian, PT. Toyota CRV pada Akhir periode 31 Oktober diperlukan penyesuaian :
Transaksi |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
31 Okt |
Beban Bunga |
500 |
|
|
|
Utang Bunga |
|
500 |
|
Setelah PT. Toyota CRV memposting Jurnal Penyesuaian bentuk ‘T’ sbb :
2. PT. Akeh Duite menerbitkan Wesel Bayar 90 hari dan bunga 10% sebesar Rp 5.000.000 pada tanggal 1 April 2019 untuk membayar utang usaha yang sudah jatuh tempo dengan besaran yang sama. Maka pencatatan keuangannya adalah:
Transaksi |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01 April |
Utang Usaha |
5.000.000 |
|
|
|
Utang Wesel |
|
5.000.000 |
Anda melunasi pada saat jatuh tempo maka untuk menghitung bunganya Anda perlu mengkalkulasikan:
= Rp 5.000.000 X 10% X (90/360)
= Rp 125.000
Sehingga pencatatan keuangannya :
Transaksi |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01-Jun |
Wesel Bayar |
5000000 |
|
|
Beban Bunga |
125.000 |
|
||
|
Kas |
|
5.125.000 |
Demikian, Terimakasih ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar