PIUTANG USAHA / DAGANG
(ACCOUNT RECEIVABLE)
Perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun industri pada umumnya melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit. Hasil penjualan tersebut merupakan hasil usaha dan sekaligus menimbulkan piutang bagi perusahaan yang bersangkutan.
A. PENGERTIAN PIUTANG
Hak perusahaan untuk menagih sejumlah uang kepada pihak lain pada suatu saat tertentu.
Piutang yang berasal dari penjualan barang/jasa disebut putang dagang/usaha (Account Receivable).
Piutang yang timbul bukan dari penjualan barang/jasa disebut piutang non-dagang. Piutang non-dagang ini di antaranya adalah:
2. Pinjaman karyawan
3. Piutang dagang
4. Klaim asuransi
5. Beban dibayar di muka
6. Utang saldo debit
B. CIRI-CIRI PIUTANG
Ciri-ciri piutang dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan utang yang harus dibayar sebelum waktu yang disepakati. Berikut adalah ciri-ciri timbulnya piutang:
1. Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut dengan tempo.
2. Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.
3. Adanya Bunga yang Berlaku
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.
C. JENIS-JENIS PIUTANG
Terdapat beberapa jenis piutang dagang, antara lain:
1. Piutang Usaha/Usaha
Piutang usaha atau accounts receivables merupakan piutang dagang yang tidak memperoleh jaminan rekening terbuka. Piutang dagang merupakan sebuah perluasan kredit jangka pendek terhadap pelanggan. Pembayaran dapat dilakukan ketika jatuh tempo dalam 30-90 hari.
2. Wesel Tagih
Wesel tagih atau notes receivables ini dikuatkan oleh janji formal dengan tertulis sebagai pembayaran.
3. Piutang Lain-Lain
Piutang lain-lain atau Other Receivable mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
D. MASALAH AKUNTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PIUTANG
Seringkali, masalah akuntansi yang berhubungan dengan piutang dagang adalah sebagai berikut:
1. Pengakuan Piutang Dagang/Usaha
Sebuah piutang dagang dapat diakui atau dicatata ketika perusahaan mendapatkan piutang dagang tersebut dengan cara melakukan transaksi penjualan kredit, terjadinya retur dan potongan penjualan, dan terdapat pelunasan piutang dagang oleh perusahaan.
2. Pengalihan Piutang Dagang/Usaha
Artinya pengalihan piutang adalah ketika perusahaan mengalihkan piutang usaha yang ada kepada pihak lain seperti bank, lembaga keuangan dan pegadaian piutang yang tujuannya mempercepat penerimaan kas dari piutangnya. Terdapat beberapa alasan perusahaan untuk menjual atau mengalihkan piutangnya yakni:
a. Kondisi atau keadaan perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dan tingginya tingkat bunga menjadikan sebab perusahaan harus merubah piutang yang ada menjadi kas.
b. Penagihan piutang pelanggan biasanya membutuhkan waktu yang dapat dibilang lama dan kadang kadang juga memerlukan biaya, hal ini menjadikan perusahaan memilih menerima kas yang lebih kecil daripadai kas yang sebenarnya.
E. AKUNTANSI PIUTANG
Piutang dagang/usaha merupakan harta yang mudah ditukar/dicairkan menjadi uang tunai, oleh karena itu perubahan-perubahan yang dialaminya harus selalu dicatat dan dilaporkan.
Pencatatan terhadap adanya piutang dagang/usaha dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Penjualan Barang Dagangan Secara Kredit
Penjualan barang dagangan secara kredit akan dicatat dalam jurnal penjualan, jika memakai jurnal khusus. Jika pencatatannya memakai jurnal umum, maka ayat jurnalnya adalah:
Piutang Dagang Penjualan |
Rp xxx - |
- Rp xxx |
2. Penjualan Jasa Secara Kredit
Penjualan jasa secara kredit (telah menyelesaikan pekerjaan tetapi upahnya diterima kemudian), maka ayat jurnalnya adalah:
Piutang Usaha Pendapatan Jasa |
Rp xxx - |
- Rp xxx |
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Piutang Dagang, Ciri-Ciri Piutang Dagang, Jenis-Jenis Piutang Dagang, Masalah Akuntansi Lengkap dan Akuntansi Piutang Dagang/Usaha. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan ya guys.. Terima kasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
- By. Ratih Kumala -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar