Minggu, 07 November 2021

AYAT JURNAL BALIK (REVERSING ENTRIES)

 

AYAT JURNAL BALIK (REVERSING ENTRIES)

A

yat jurnal balik adalah mengembalikan atau menghapus Ayat jurnal penyesuaian setelah penutupan buku. Ayat jurnal balik tidak selalu harus dilakukan. Pembuatan jurnal balik merupakan langkah opsional dalam siklus akuntansi bahwa perusahaan dapat melakukan pada awal periode akuntansi berikutnya. Ayat jurnal balik dilakukan atau sebaliknya dalam hal sebagai berikut:

1. Ketika pembayaran beban dimuka atau penerimaan pendapatan dimuka dibukukan di akun laba rugi atau akun nominal yaitu akun beban atau akun pendapatan. Agar metode ini dapat dilakukan dengan konsisten, maka dilakukan ayat jurnal balik.

2. Ayat jurnal penyesuaian untuk utang beban (accrued expenses) atau tagihan pendapatan (accrued income) setelah penutupan buku rampung, perlu dilakukan ayat jurnal balik agar dikemudian hari waktu beban dibayar atau pendapatan diterima, tidak perlu melakukan analisis untuk memisahkan mana bagian yang telah diperhitungkan pada periode pembukuan sebelumnya dan mana  bagian untuk periode berjalan. Dengan demikian akan memudahkan dan meningkatkan efisiensi proses akuntansi.

 

1. Penerimaan Pendapatan di Muka (Unearned Income)

Dikatakan Pendapatan Diterima Dimuka (unearned revenues) apabila Pendapatan sudah diterima secara tunai dan dicatat sebagai liabilitas sebelum pendapatan tersebut diperoleh. Pendapatan diterima dimuka termasuk utang (liabilitas), simpelnya karena, uang orang sudah diterima tapi kita belum berikan jasa apa-apa.

 

Contoh:

Tanggal 01 Oktober Hightech Corporation menyewakan ruangan kantor yang tidak dipergunakan kepada pihak ketiga untuk masa setahun mulai 1 september 2021 sampai dengan 31 Agustus 2022. Penerimaan pendapatan sewa dimuka untuk setahun sejumlah Rp.12.000.000 dapat dibukukan dalam dua metode:


a.  Jika dibukukan diawal sebagai Liabilitas (utang) – Akun neraca

01 Sep 2021, Saat penerimaan pendapatan sewa.

                                                                                                             dalam ribuan

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Kas

12.000

 

 

Sewa diterima dimuka

 

12.000







31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Pendapatan sewa selama 4 bulan (1 Sep – 31 Des 2021) sebesar 4.000.000 ([12.000.000 /12] x 4):

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Sewa diterima dimuka

4.000

 

 

Pendapatan sewa

 

4.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal penutup untuk menutup akun Pendapatan Sewa :

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31-Des-21

Pendapatan sewa

4.000

 

Ikhtisar Laba Rugi

 

4.000


Karena saat penerimaan pendapatan dimuka, di bukukan sebagai utang (liabilitas) pada akun neraca, maka pada periode usaha berikutnya (1 Januari 2022) tidak perlu dilakukan Ayat Jurnal Balik.

Sehingga akan terlihat hasil :

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01-Jan-22

KAS

12.000


Sewa diterima dimuka


8.000

Pendapatan sewa


4.000

 

b.  Jika dibukukan diawal sebagai Pendapatan – Akun Laba Rugi

01 Sep 2021, Saat penerimaan pendapatan sewa

 

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Kas

12.000

 

 

Pendapatan Sewa

 

12.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Pendapatan diterima dimuka  yang belum menjadi pendapatan untuk 8 bulan kedepan (1 Jan – 31 Agustus 2022):

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Pendapatan Sewa

8.000

 

 

Pendapatan diterima dimuka

 

8.000






 

31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Pendapatan Sewa:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Pendapatan Sewa

4.000

 

 

Ikhtisar laba rugi

 

4.000

 

1 Januari 2022 Ayat Jurnal Balik:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

1 Jan 2022

Pendapatan diterima dimuka

8.000

 

Pendapatan Sewa

 

8.000

 

 

2. Pembayaran Beban di Muka (Prepaid Expenses)

Yang dimaksud Beban Dibayar Dimuka  (prepaid expenses) adalah Beban yang dibayar secara tunai dan dicatat sebagai Aset (Asset) sebelum digunakan atau dikonsumsi.

Contoh :

Tanggal 1 september 2021 Hightech Corporation membayar premi asuransi kebakaran untuk bangunan pabrik untuk masa tanggungan 1 September 2021 sampai 31 Agustus 2022 sejumlah Rp.12.000.000. Beban dimuka untuk premi asuransi dapat dibukukan dalam dua pilihan metode :

a. Jika dibukukan diawal sebagai Aset – Akun neraca

 1 September  2021, Saat Pembayaran premi asuransi.

                                                                                     dalam ribuan

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Premi asuransi dibayar dimuka

12.000

 

 

Kas

 

12.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Beban asuransi selama 4 bulan (1 Sep – 31 Des 2021) sebesar 4.000.000 ([12.000.000 /12] x 4) :

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Beban asuransi

4.000

 

 

Premi asuransi dibayar dimuka

 

4.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Beban asuransi:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Ikhtisar Laba Rugi

4.000

 

 

Beban Asuransi

 

4.000


Jika saat pembayaran beban dimuka, pilihan kita atas transaksi ini di bukukan sebagai Aset pada akun neraca, maka pada periode usaha berikutnya (1 Januari 2022) tidak perlu dilakukan Ayat Jurnal Balik.

 

 

b. Jika dibukukan diawal sebagai Beban – Akun Laba Rugi 

1 September  2021, Saat pembayaran premi asuransi.

 

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Beban Asuransi

12.000

 

 

Kas

 

12.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Premi asuransi dibayar dimuka yang belum menjadi Beban untuk 8 bulan kedepan (1 Jan – 31 Agustus 2022) :

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Premi asuransi dibayar dimuka

8.000

 

 

Beban Asuransi

 

8.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Beban Asuransi:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Ikhtisar Laba Rugi

4.000

 

 

Beban Asuransi

 

4.000

 

1 Januari 2022 Ayat jurnal balik:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

1 Jan 2022

Beban Asuransi

8.000

 

Premi asuransi dibayar dimuka

 

8.000

 

 

3. Pendapatan yang Diakru (Accrued Income)

Dikatakan Pendapatan yang masih harus diterima/ Pendapatan yang diakru (Accrued revenues) apabila pendapatan yang diperoleh, tetapi belum kita terima secara tunai.

Contoh :

Tanggal 1 September 2021 terjadi kelebihan kas, Hightech Corporation membeli obligasi PT. Big Dream International Tbk. Sejumlah Rp.180.000.000. dengan bunga 8% setahun dibayar di belakang setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 31 Desember 2021 ketika penutupan buku perlu dihitung bunga untuk bulan September sampai Desember 2021 yang telah dihasilkan tapi belum diterima sejumlah Rp.4.800.000 (180.000.000 x 8% x 4/12).


1 September  2021, Saat Pembelian Obligasi.

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Investasi Obligasi

180.000

 

 

Kas

 

180.000


31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Pendapatan Bunga selama 4 bulan (1 Sep – 31 Des 2021) sebesar Rp.4.800.000 (180.000.000 x 8% x 4/12):

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Bunga yang masih harus diterima

4.800

 

 

Pendapatan Bunga

 

4.800


31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Pendapatan Bunga:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Pendapatan Bunga

4.800

 

 

Ikhtisar Laba Rugi

 

4.800

 

1. Bila tidak dilakukan Ayat Jurnal Balik pada 1 Januari 2022

1 Maret 2022, Hightech Corporation menerima pendapatan bunga untuk bulan September 2021 – Februari 2022 sebesar Rp.7.200.000 (180.000.000 x 8% x 6/12). Dimana terdiri dari pendapatan bunga 2021 Rp.4.800.000 (180.000.000 x 8% x 4/12) dan pendapatan bunga 2022 Rp.2.400.000 (180.000.000 x 8% x 2/12).

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Mar 2022

Kas

7.200

 

 

Bunga yang masih harus diterima

 

4.800

 

Pendapatan Bunga

 

2.400

 

2. Bila dilakukan Ayat Jurnal Balik pada 1 Januari 2022

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Jan 2021

Pendapatan Bunga

4.800

 

 

Bunga yang masih harus diterima

 

4.800


1 Maret 2022, Menerima pembayaran bunga obligasi untuk masa 1 September 2021 – 28 Februari 2022 sejumlah Rp.7.200.000.

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Mar 2022

Kas

7.200

 

 

Pendapatan Bunga

 

7.200


Note: karena telah dilakukan jurnal Pembalik maka tak perlu lagi dianalisa dan dipisahkan pendapatan 2021 dan 2022. Pendapatan bunga yang telah di debit dengan  ayat jurnal balik sejumlah 4.800.000 secara otomatis telah mengurangi kredit 7.200.000 dan selisih 2.400.000 dengan pasti menunjukkan pendapatan untuk 2022.

 

4. Beban yang Diakru (Accrued Expenses)

Yang dimaksud dengan Beban yang Masih Harus Dibayar / Beban yang diakru (Accrued Expenses) ialah Beban yang telah terjadi, tetapi belum kita bayar secara tunai.

Contoh:

Tanggal 1 September 2021, Hightech Corporation mengeluarkan obligasi sejumlah Rp. 1 milyar dengan bunga 9% pertahun dibayar dibelakang setiap enam bulan pada tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada 31 Desember 2021 telah timbul beban bunga untuk September s/d Desember 2021 sejumlah Rp.30.000.000 (1.000.000.000 x 9% x 4/12) yang baru akan dibayar pada tanggal 1 Maret 2022.

 

1 September  2021, Saat Penerbitan Obligasi.

                                                                                        dalam ribuan

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Sep 2021

Kas

1.000.000

 

 

Utang Obligasi

 

1.000.000






31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan Beban Bunga selama 4 bulan (1 Sep – 31 Des 2021).

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Beban Bunga

30.000

 

 

Bunga yang masih harus dibayar

 

30.000

 

31 Desember  2021 Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Beban Bunga:

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

31 Des 2021

Ikhtisar laba rugi

30.000

 

 

Beban Bunga

 

30.000

 

1. Bila tidak dilakukan Ayat Jurnal Balik pada 1 Januari 2022

1 Maret 2022, Hightech Corporation membayar beban bunga untuk bulan September 2021 – Februari 2022 sebesar Rp.45.000.000 (1000.000.000 x 9% x 4/12). Dimana terdiri dari beban bunga 2021 Rp.30.000.000 (1.000.000.000 x 9% x 4/12) dan beban bunga 2022 Rp.15.000.000 (1.000.000.000 x 9% x 2/12).

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01-Mar-22

Bunga yang masih harus dibayar

30.000

 

Beban Bunga

15.000

 

Kas

 

45.000

 

2. Bila dilakukan Ayat Jurnal Balik pada 1 Januari 2022

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Jan 2021

Bunga yang masih harus dibayar

30.000

 

 

Beban Bunga

 

30.000






1 Maret 2022, Hightech Corporation Membayar beban bunga obligasi untuk masa 1 September 2021 – 28 Februari 2022 sejumlah Rp.45.000.000.

Transaksi

Akun

Debit

Kredit

01 Mar 2022

Beban Bunga

45.000

 

 

Kas

 

45.000






Note: karena telah dilakukan jurnal Pembalik maka tak perlu lagi dianalisa dan dipisahkan berapa pembayaran beban bunga 2021 dan berapa pembayaran beban bunga 2022. Dengan langsung mendebit sejumlah pembayaran beban bunga sejumlah 45.000.000, secara otomatis telah terbukukan beban tahun 2022 sebesar 15.000.000 (45.000.000 - 30.000.000).

 

 

Referensi:

1. Hans Kartikahadi, Rosita Uli Sinaga, Merliyana Syamsul, Sylvia Veronica S. dan Elsa Tri Wahyuni. 2020. "Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS". Edisi 3. Buku 1. Ikatan Akuntan Indonesia.

 

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...