AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN (Installment Sales)
PENGERTIAN PENJUALAN ANGSURAN
Penjualan menurut akuntansi, dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu penjualan biasa dan penjualan angsuran. Penjualan biasa terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya langsung lunas (diterima sekaligus). Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas) pembayarannya bisa diterima melalui 2 (dua) tahap atau lebih. Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas), tetapi pembayarannya diterima melalui lebih dari 2 (dua) tahap. Istilah penjualan angsuran dengan penjualan kredit hampir sama, tetapi penjualan kredit yang dibayar hanya 2 X pembayaran bukan merupakan penjualan angsuran. Untuk menghindari risiko karena pembeli tidak membayar dan supaya penjual tidak mengalami kerugian, maka biasanya saat membeli ada beberapa perjanjian, antara lain:
- Pada Saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke penjual
- Hak kepemilikan atas barang berpindah ke pembeli ketika pembayarannya telah lunas
PERHITUNGAN BUNGA (Interest) pada PENJUALAN ANGSURAN dan PENCATATANNYA
Dalam setiap penjualan angsuran ada bunga yang ditanggung oleh pembeli. Dengan demikian setiap angsuran yang dibayarkan pembeli terdiri dari angsuran pokok pinjaman dan bunga yang diperhitungkan. Macam-macam perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:
- Bunga Flat (bunga dihitung dari pokok pinjaman)
- Bunga Efektif (bunga dihitung dari sisa pinjaman)
- Sistem anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat)
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Bunga Flat
Bunga dihitung dari pokok pinjaman/sistem bunga tetap dan angsuran pokok tetap.Dalam metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga besarnya bunga adalah tetap.
2. Bunga Efektif
Bunga dihitung dari sisa pinjaman/Sistem bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap.Besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode, tergantung periodenya bulanan atau tahunan. Kalau angsuran bulanan, bunga didasarkan pada saldo awal bulan. Kalau angsuran tahunan, maka bunga didasarkan pada saldo awal tahun. Jumlah bunga semakin lama semakin turun.
3. Sistem anuitas
Besarnya bunga dihitung menggunakan rumus anuitas. Dengan menggunakan rumus anuitas jumlah angsuran tetap tetapi jumlah bunga semakin menurun, sedangkan angsuran pokok semakin meningkat.
PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN
Pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Dasar Penjualan (Accural Basis) : Laba Kotor diakui pada saat penjualan
2. Dasar Tunai (Cash Basis) : Laba Kotor dihubungkan dengan periode-periode terjadinya realisasi penerimaan kas.
AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN (CICILAN) DENGAN AKRUAL
Contoh :
Pada tanggal 1 September tahun 2005, PT Graha Property menjual 10 unit rumah dengan harga pokok per kapling Rp 300.000.000,00 dan dijual dengan harga Rp 400.000.000,00 ditambah bunga 10% per tahun. Pembayaran angsuran dilakukan setiap semester (6 bulanan) selama 5 tahun atau 10 semester (10 kali angsuran), uang muka 20% dan bunga dihitung dari sisa pinjaman.
Diminta:
1. Buat skedul pembayaran angsurannya
2. Jurnal transaksi penjualan angsuran dengan asumsi menggunakan metode laba kotor diakui pada saat penjualan dan metode laba kotor diakui sejalan dengan penerimaan kas.
3. Perhitungan Bunga dengan efektif (Bunga dihitung dari sisa pinjaman)
Jawab
Angsuran ke |
Tgl bayar |
Piutang |
Angsuran |
Bunga |
Jml pembayaran |
|
01 September 2005 |
4.000.000.000 |
- |
- |
- |
DP |
01 September 2005 |
3.200.000.000 |
800.000.000 |
0 |
800.000.000 |
1 |
01 Maret 2006 |
2.880.000.000 |
320.000.000 |
160.000.000 |
480.000.000 |
2 |
01 September 2006 |
2.560.000.000 |
320.000.000 |
144.000.000 |
464.000.000 |
3 |
01 Maret 2007 |
2.240.000.000 |
320.000.000 |
128.000.000 |
448.000.000 |
4 |
01 September 2007 |
1.920.000.000 |
320.000.000 |
112.000.000 |
432.000.000 |
5 |
01 Maret 2008 |
1.600.000.000 |
320.000.000 |
96.000.000 |
416.000.000 |
6 |
01 September 2008 |
1.280.000.000 |
320.000.000 |
80.000.000 |
400.000.000 |
7 |
01 Maret 2009 |
960.000.000 |
320.000.000 |
64.000.000 |
384.000.000 |
8 |
01 September 2009 |
640.000.000 |
320.000.000 |
48.000.000 |
368.000.000 |
9 |
01 Maret 2000 |
320.000.000 |
320.000.000 |
32.000.000 |
352.000.000 |
10 |
01 September 2010 |
0 |
320.000.000 |
16.000.000 |
336.000.000 |
Jumlah Total |
0 |
4.000.000.000 |
880.000.000 |
4.880.000.000 |
Berikut Jurnal dari angsuran diatas:
1 |
Harga Pokok/ Unit |
= |
300.000.000 |
Harga Jual/ Unit |
= |
400.000.000 |
|
Harga Pokok Rumah : |
|||
10 x Rp 300.000.000 |
= |
3.000.000.000 |
|
Harga Penjualan tgl 1 Sept 05 : |
|||
10 x Rp 400.000.000 |
= |
4.000.000.000 |
|
Uang muka (DP) 20% |
|||
20% x 4.000.000.000 |
= |
800.000.000 |
|
SISA POKOK PIUTANG |
|||
4000000000 - 800.000.000 |
= |
3.200.000.000 |
|
POKOK ANGSURAN/ Bulan |
|||
3.200.000.000 : 10 |
= |
320.000.000 |
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01/09/2005 |
Kas |
800.000.000 |
|
|
Piutang Usaha |
3.200.000.000 |
|
||
|
Rumah |
|
3.000.000.000 |
|
|
Laba Penjualan |
|
1.000.000.000 |
2 |
Bunga YMH Diterima 4 bulan (1 Sept sd 31 Des 2005) |
||
160.000.000 / 6 x 4 |
= |
106.666.667 |
AJP Bunga YMH Diterima (Piutang Bunga):
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
31/12/2005 |
Piutang Bunga |
106.666.667 |
|
|
|
Pendapatan Bunga |
|
106.666.667 |
3 |
JURNAL PENUTUP |
Jurnal Penutup tgl 31 Des 05 :
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
31/12/2005 |
Laba Penjualan |
1.000.000.000 |
|
|
Pendapatan Bunga |
106.666.667 |
|
||
|
Iktisar laba rugi |
|
1.106.666.667 |
4 |
JURNAL BALIK |
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01/01/2006 |
Pendapatan Bunga |
106.666.667 |
|
|
|
Piutang Bunga |
|
106.666.667 |
|
5 |
PENERIMAAN ANGSURAN Ke-1 |
||
Bunga = 3.200.000.000 x 10% x 6/ 12 |
= |
160.000.000 |
|
Pokok Angsuran = 320.000.000 |
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01/03/2006 |
KAS |
480.000.000 |
|
|
|
Piutang Usaha |
|
320.000.000 |
|
|
Pendapatan Bunga |
|
160.000.000 |
6 |
PENERIMAAN ANGSURAN Ke - 2 |
||
Bunga = 2.880.000.000 x 10% x 6/12 |
= |
144.000.000 |
|
Pokok Angsuran = 320.000.000 |
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
01/09/2006 |
KAS |
464.000.000 |
|
|
|
Piutang Usaha |
|
320.000.000 |
|
|
Pendapatan Bunga |
|
144.000.000 |
7 |
Bunga YMH Diterima 4 bulan (1 Sept sd 31 Des 2006) |
||
128.000.000 / 6 x 4 |
= |
85.333.333 |
|
Atau 4/12 x 10% x (3.200.000.000 – 640.000.000) |
= |
85.333.333 |
Tgl |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
31/12/2006 |
Piutang Bunga |
85.333.333 |
|
|
|
Pendapatan Bunga |
|
85.333.333 |
|
Seterusnya, jurnal dilakukan dengan cara yang sama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar