Kamis, 12 Agustus 2021

AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN METODE LABA KOTOR DASAR AKRUAL

 

AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN (Installment Sales)

 

PENGERTIAN PENJUALAN ANGSURAN

Penjualan menurut akuntansi, dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu penjualan biasa dan penjualan angsuran. Penjualan biasa terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya langsung lunas (diterima sekaligus). Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas) pembayarannya bisa diterima melalui 2 (dua) tahap atau lebih. Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas), tetapi pembayarannya diterima melalui lebih dari 2 (dua) tahap. Istilah penjualan angsuran dengan penjualan kredit hampir sama, tetapi penjualan kredit yang dibayar hanya 2 X pembayaran bukan merupakan penjualan angsuran. Untuk menghindari risiko karena pembeli tidak membayar dan supaya penjual tidak mengalami kerugian, maka biasanya saat membeli ada beberapa perjanjian, antara lain:

  1. Pada Saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke penjual  
  2. Hak kepemilikan atas barang berpindah ke pembeli ketika pembayarannya telah lunas

 

PERHITUNGAN BUNGA (Interest) pada PENJUALAN ANGSURAN dan PENCATATANNYA

Dalam setiap penjualan angsuran ada bunga yang ditanggung oleh pembeli. Dengan demikian setiap angsuran yang dibayarkan pembeli terdiri dari angsuran pokok pinjaman dan bunga yang diperhitungkan. Macam-macam perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:

  1. Bunga Flat (bunga dihitung dari pokok pinjaman)
  2. Bunga Efektif (bunga dihitung dari sisa pinjaman)
  3. Sistem anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat)

 

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Bunga Flat

Bunga dihitung dari pokok pinjaman/sistem bunga tetap dan angsuran pokok tetap.Dalam metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga besarnya bunga adalah tetap.

2. Bunga Efektif

Bunga dihitung dari sisa pinjaman/Sistem bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap.Besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode, tergantung periodenya bulanan atau tahunan. Kalau angsuran bulanan, bunga didasarkan pada saldo awal bulan. Kalau angsuran tahunan, maka bunga didasarkan pada saldo awal tahun. Jumlah bunga semakin lama semakin turun.

3. Sistem anuitas

Besarnya bunga dihitung menggunakan rumus anuitas. Dengan menggunakan rumus anuitas jumlah angsuran tetap tetapi jumlah bunga semakin menurun, sedangkan angsuran pokok semakin meningkat.

 

PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN

Pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Dasar Penjualan (Accural Basis) : Laba Kotor diakui pada saat penjualan

2. Dasar Tunai (Cash Basis) : Laba Kotor dihubungkan dengan periode-periode terjadinya realisasi penerimaan kas.

 

AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN (CICILAN) DENGAN AKRUAL

Contoh :

Pada tanggal 1 September tahun 2005, PT Graha Property menjual 10 unit rumah dengan harga pokok per kapling Rp 300.000.000,00 dan dijual dengan harga Rp 400.000.000,00 ditambah bunga 10% per tahun. Pembayaran angsuran dilakukan setiap semester (6 bulanan) selama 5 tahun atau 10 semester (10 kali angsuran), uang muka 20% dan bunga dihitung dari sisa pinjaman.

Diminta:

1. Buat skedul pembayaran angsurannya

2. Jurnal transaksi penjualan angsuran dengan asumsi menggunakan metode laba kotor diakui pada saat penjualan dan metode laba kotor diakui sejalan dengan penerimaan kas.

3. Perhitungan Bunga dengan efektif (Bunga dihitung dari sisa pinjaman)

Jawab

Angsuran ke

Tgl bayar

Piutang

Angsuran

Bunga

Jml pembayaran

 

01 September 2005

4.000.000.000

-

-

-

DP

01 September 2005

3.200.000.000

800.000.000

0

800.000.000

1

01 Maret 2006

2.880.000.000

320.000.000

160.000.000

480.000.000

2

01 September 2006

2.560.000.000

320.000.000

144.000.000

464.000.000

3

01 Maret 2007

2.240.000.000

320.000.000

128.000.000

448.000.000

4

01 September 2007

1.920.000.000

320.000.000

112.000.000

432.000.000

5

01 Maret 2008

1.600.000.000

320.000.000

96.000.000

416.000.000

6

01 September 2008

1.280.000.000

320.000.000

80.000.000

400.000.000

7

01 Maret 2009

960.000.000

320.000.000

64.000.000

384.000.000

8

01 September 2009

640.000.000

320.000.000

48.000.000

368.000.000

9

01 Maret 2000

320.000.000

320.000.000

32.000.000

352.000.000

10

01 September 2010

0

320.000.000

16.000.000

336.000.000

Jumlah Total

0

4.000.000.000

880.000.000

4.880.000.000

 

 

Berikut Jurnal dari angsuran diatas:

1

Harga Pokok/ Unit

=

300.000.000


Harga Jual/ Unit

=

400.000.000






Harga Pokok Rumah :


10 x Rp 300.000.000       

=

3.000.000.000






Harga Penjualan tgl 1 Sept 05 :


10 x Rp 400.000.000     

=

4.000.000.000






Uang muka (DP)  20%     


20% x 4.000.000.000

=

800.000.000






SISA POKOK PIUTANG


4000000000 - 800.000.000

=

3.200.000.000






POKOK ANGSURAN/ Bulan


3.200.000.000 : 10 

=

320.000.000

 

Tgl

Akun

Debit

Kredit

01/09/2005

Kas

800.000.000

 

Piutang Usaha

3.200.000.000

 

 

Rumah  

 

3.000.000.000

 

Laba Penjualan

 

1.000.000.000

 

 

2

Bunga YMH Diterima 4 bulan (1 Sept sd 31 Des 2005)


160.000.000 / 6 x 4

=

106.666.667

 AJP Bunga YMH Diterima (Piutang Bunga):

Tgl

Akun

Debit

Kredit

31/12/2005

Piutang Bunga

106.666.667

 

 

Pendapatan Bunga

 

106.666.667

 

3

JURNAL PENUTUP

 Jurnal Penutup tgl 31 Des 05 :

Tgl

Akun

Debit

Kredit

31/12/2005

Laba Penjualan

1.000.000.000

 

Pendapatan Bunga

106.666.667

 

 

Iktisar laba rugi

 

1.106.666.667


4

JURNAL BALIK


Tgl

Akun

Debit

Kredit

01/01/2006

Pendapatan Bunga

106.666.667

 

 

Piutang Bunga

 

106.666.667






 

5

PENERIMAAN ANGSURAN Ke-1


Bunga = 3.200.000.000 x 10% x 6/ 12

=

160.000.000


Pokok Angsuran = 320.000.000




Tgl

Akun

Debit

Kredit

01/03/2006

KAS

480.000.000

 

 

Piutang Usaha

 

320.000.000

 

Pendapatan Bunga

 

160.000.000


6

PENERIMAAN ANGSURAN Ke - 2


Bunga = 2.880.000.000 x 10% x 6/12

=

144.000.000


Pokok Angsuran = 320.000.000




Tgl

Akun

Debit

Kredit

01/09/2006

KAS

464.000.000

 

 

Piutang Usaha

 

320.000.000

 

Pendapatan Bunga

 

144.000.000

 

7

Bunga YMH Diterima 4 bulan (1 Sept sd 31 Des 2006)


128.000.000 / 6 x 4

=

85.333.333


Atau 4/12 x 10% x  (3.200.000.000 – 640.000.000)

=

85.333.333

 

Tgl

Akun

Debit

Kredit

31/12/2006

Piutang Bunga

85.333.333

 

 

Pendapatan Bunga

 

85.333.333






 

Seterusnya, jurnal dilakukan dengan cara yang sama...

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...