Minggu, 04 April 2021

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (NOTES RECEIVABLE) - By Ratih Kumala

 

PIUTANG WESEL (NOTES RECEIVABLE)

AKUNTANSI PIUTANG WESEL

(NOTES RECEIVABLE)

 

A.  Pengertian Piutang Wesel

Piutang Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.

Definisi lain piutang wesel merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Piutang Wesel ini yang dinamakan surat aksep atau surat sanggup. Dalam dunia bisnis Piutang Wesel juga bisa disebut sebagai Wesel Tagih, promes, Aksep dan Promisionary Notes atau Notes receivable.

 

Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi :

1. Piutang wesel tidak berbunga (non interest bearing), yaitu piutang wesel yang mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.

2. Piutang wesel berbunga (interest bearing), yaitu piutang wesel yang nilai jatuh temponya sebesar nominal ditambah dengan bunga.

 

Piutang Wesel dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dapat dipindahtangankan. Jika wesel dapat dipindahtangankan artinya adalah yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.

 

Piutang Wesel biasanya timbul karena:

1.  Terjadinya transaksi penjualan secara kredit

2.  Pemberian pinjaman uang

3.  Perubahan piutan dagang menjadi piutang wesel.

 

  B. Karakteristik Wesel Tagih

Lalu bagaimana dengan karakteristik wesel tagih ini, apa sama dengan wesel bayar? Mari simak ulasan singkatnya berikut ini. Akan ada perbedaan yang cukup mencolok diantara kedua jenis wesel tersebut.

1. Dibuat dari Sudut Pandang Pemberi Pinjaman

Berlainan dengan wesel jenis bayar, wesel tagih ini merupakan perjanjian tertulis yang diterbitkan atau dibuat dari pihak si pemberi pinjaman atau pihak yang nantinya menerima pembayaran dari peminjam. Wesel ini merupakan dasar dari bukti piutang perusahaan pada pemberi pinjaman.

2. Wesel Tagih Bertambah di Sisi Debit

Masih berbeda dari utang wesel, piutang wesel ini akan berada di sisi debit jika dilihat pada sebuah jurnal. Dimana maksudnya pemberi pinjaman bisa mendapat tambahan debit seperti pendapatan atau kas. Hal ini berarti piutang wesel ini merupakan salah satu aset dari sebuah perusahaan dimana bisa menambah kekayaan pada satu perusahaan.

3. Wesel Tagih Termasuk Aktiva

Jika utang wesel merupakan pasiva maka piutang wesel adalah aktiva. Posisi dari piutang wesel ini adalah kekayaan bagi sebuah perusahaan oleh karena itu tergolong sebagai aktiva, karena sesuatu yang nantinya akan diterima oleh satu perusahaan pemberi pinjaman.

 

C.  Penilaian Piutang Wesel

Piutang Wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun akan dicatat dalam aktiva lancar. Dan Piutang Wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dianggap sebagai Piutang Jangka Panjang. Piutang Wesel dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan dapat ditagih (net realizable value) dan pada prinsipnya sama dengan Piutang Dagang.

 

D.  Pendiskontoan Wesel

Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.

Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.

Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:


Bunga (diskonto) wesel


    Contoh :

Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2021 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.

Periode diskonto dihitung sebagai berikut :

26 –31 Maret

=   5 hari

April

= 30 hari

Mei (tanggal jatuh tempo)

=   1 hari

Periode diskonto

= 36 hari

 

Perhitungan pendiskontoan wesel :

    1. Wesel Tidak Berbunga

 

Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 2021 adalah :

Nilai jatuh tempo wesel

=

Rp         5.000.000

Diskonto : Rp. 5.000.000,00x10%x36/360

=

Rp               50.000

Uang yang diterima

=

Rp         4.950.000

 
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :
 


 
     2. Wesel Berbunga

Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 2021 adalah:

 

Nilai nominal wesel                                             

 =

Rp.  5.000.000

Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000,00       

 =

Rp.     100.000

Nilai Jatuh tempo wesel                                       

 =

Rp.  5.100.000

Diskonto : Rp. 5.100.000,00x10%x36/360   

 =

Rp.       51.000

Uang yang diterima                                           

 =

Rp.  5.049.000

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :


 


     E.  Hubungan dalam Pendiskontoan Wesel

Apabila pembuat wesel melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan wesel menutup rekening Piutang Wesel dan Piutang Wesel Didiskontokan. Secara skematis ditunjukkan dalam gambar dibawah ini:

 

    Keterangan :

1.    Pembeli menyerahkan wesel pada penjual

2.    Penjual mendiskontokan wesel ke Bank dan menerima uang

3.    Bank menagih pada pembuat wesel pada tanggal jatuh tempo

 

Apabila pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka bank akan menagih pada pihak yang mendiskontokan wesel (penjual). Penjual akan menagih sebesar yang dibayarkannya ke Bank pada pembeli (mungkin ditambah bunga). Secara skematis ditunjukkan dalam gambar dibawah ini:



    Keterangan:

1.  Pembeli (A) menyerahkan wesel pada penjual (B).

2.  Penjual (B) mendiskontokan wesel ke Bank (C) dan menerima uang.

3.  Karena A tidak membayar, maka Bank (C) menagih pada B.

4. B menagih A sebesar yang dibayarkannya ke bank (mungkin ditambah bunga).

 

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Piutang Dagang, Ciri-Ciri Piutang Dagang, Jenis-Jenis Piutang Dagang, Masalah Akuntansi Lengkap dan Akuntansi Piutang Dagang/Usaha. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan ya guys.. Terima kasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

 

 

- By. Ratih Kumala -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...