Rabu, 25 Januari 2023

PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU

 

Dengan disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, maka Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan telah beberapakali mengalami perubahan.


Berapa Tarif PPh Badan Tahun 2023?

Jika Laba rugi fiskal menunjukkan penghasilan kena pajak  mengalami keuntungan, artinya tidak rugi, maka WP Badan wajib menyetor pajak penghasilan badan dengan mengalikan dengan tarif PPh Badan terbaru.


TARIF PPH BADAN

Tarif PPh Badan tahun 2009

Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 terkait Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) huruf b menjelaskan bahwa tarif Wajib Pajak Badan dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap dikenakan tarif Flat sebesar 28% sejak tahun 2009 lalu.


Tarif PPh Badan tahun 2010-2019

Kemudian Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 terkait Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat 2a, sejak Tahun Pajak 2010 tarif PPh Badan pun diturunkan menjadi 25%. 


Tarif PPh Badan tahun 2020-2021

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2020 terkait Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun 2020, tarif PPh Badan mengalami Penyesuaian menjadi:

a.

Sebesar 22% Yang Berlaku Pada Tahun Pajak 2020 Dan Tahun Pajak 2021; dan

b.

Sebesar 20% Yang Mulai Berlaku Pada Tahun Pajak 2022.


Tarif PPh Badan Tahun 2022-Sekarang (Tarif PPh Badan Terbaru dalam UU HPP)

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa DPR dan Pemerintah sudah menyetujui RUU HPP atau Rancangan Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan di tanggal 7 Oktober 2021 lalu.

Setelah UU No. 7 TAHUN 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) disahkan, tarif PPh Badan pun diperbarui menjadi 22% untuk Tahun Pajak 2022 dan seterusnya.

Dengan demikian pemerintah membatalkan rencana penurunan tarif yang terdapat dalam pasal 5 ayat 1 huruf b UU PPh (Perppu No. 1 Tahun 2020 jo UU No. 2 Tahun 2020) yang sebelumnya sebesar 20%.

Artinya, pengenaan PPh sebesar 22% yang mulanya berlaku dari tahun 2020 hingga tahun 2021 dilanjutkan lagi di Tahun 2022 dan setelahnya.

Wajib Pajak Badan dalam negeri:

a.

Berbentuk Perseroan Terbuka;

b.

Dengan jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan pada bursa efek

di Indonesia paling sedikit 40%; dan

c.

Memenuhi persyaratan tertentu,

dapat memperoleh tarif sebesar 3% lebih rendah dari tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b.

Artinya Wajib Pajak Badan dalam negeri berupa Perseroan Terbuka mendapatkan tarif PPh Badan 19% mulai berlaku sejak Tahun Pajak 2020.

Berikut perkembangan tarif PPh Badan sejak 2009 hingga sekarang diterbitkannya UU No. 7 TAHUN 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) :

UU PPH

TAHUN PAJAK

TARIF PPH BADAN

UU No. 36 Tahun 2008

2009

28%

2010-2019

25%

Perppu No. 1 Tahun 2020 jo UU No. 2 Tahun 2020

2020-2021

22%

UU No. 7 TAHUN 2021 (UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan)

2022 dst.

22%




Minggu, 22 Januari 2023

10 Rumus Alternativ VLOOKUP pada Excel

 

10 Rumus Alternatif  VLOOKUP pada Excel

VLOOKUP mengambil nilai dari kolom berdasarkan nilai acuan yang diberikan kepadanya. Akan tetapi VLOOKUP itu sendiri memiliki sejumlah keterbatasan. yaitu fungsi Vlookup tidak bisa mengambil data disebelah kiri dari nilai acuan yang kita tentukan.

Sederhananya fungsi Vlookup hanya bisa mengambil data ke kanan (Lookup ke kanan) dan tidak bisa melakukan Lookup data ke kiri.

artikel ini membahas berbagai alternatif yang dapat digunakan sebagai gantinya. agar kita mampu mengambil data ke sebelah kiri dari nilai acuan.

 

1. INDEX-MATCH

A. INDEX-MATCH - LOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=INDEX(D4:D8;MATCH(F4;B4:B8;0))




B. INDEX-MATCH - LOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=INDEX(C4:C8;MATCH(F4;D4:D8;0))




C. INDEX-MATCH - Array Dinamis (Dynamic Arrays)

Rumus:

=INDEX(C4:D8;MATCH(B7;B4:B8;0);MATCH(G3;C3:D3;0))




2. LOOKUP FUNCTION

A. LOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=LOOKUP(F4;B4:B8;D4:D8)



B. LOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=LOOKUP(F4;D4:D8;C4:C8)



3. LOOKUP RECIPROCAL FUNCTION

A. LOOKUP RECIPROCAL Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=LOOKUP(1;1/(B4:B8=F4);D4:D8)



B. LOOKUP RECIPROCAL Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=LOOKUP(1;1/(D4:D8=F4);C4:C8)



4. XLOOKUP FUNCTION

A. XLOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=XLOOKUP(F4;B4:B8;D4:D8)



B. XLOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=XLOOKUP(F4;D4:D8;C4:C8)



C. XLOOKUP - Array Dinamis (Dynamic Arrays)

Rumus:

=XLOOKUP(G3;C3:D3;XLOOKUP(F4;B4:B8;C4:D8))



5. OFFSET-MATCH: Dynamic Column Reference

Rumus:

=OFFSET(B3;MATCH(F4;B4:B8;0);MATCH(G3;C3:D3;0))



6. INDIRECT-ADDRESS-MATCH: Dynamic Column Reference

Rumus:
=INDIRECT(ADDRESS(MATCH(F4;B1:B8;0);MATCH(G3;A3:D3;0)))



7. FILTER Function: Lookup All Duplicates

A. FILTER Function: LOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=FILTER(D4:D8;B4:B8=F4)



Lookup dengan cara menggunakan Fungsi Filter mempunyai kelebihan yaitu saat terdapat duplikat data nilai acuan. Jika kita ingin mencari semua duplikat, maka Fungsi Filter secara otomatis akan memberikan semua hasilnya. Hal ini berbeda saat kita menggunakan Vlookup atau index-Match atau yang lain nya, dimana fungsi tersebut hanya menyajikan data yang pertama, sebagai contoh:

=FILTER(D4:D8;B4:B8=F4)


 

B. FILTER Function: LOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=FILTER(C4:C8;D4:D8=F4)



8.INDEX-FILTER: Lookup Ke-n Match

Selain mengembalikan semua duplikat, kita juga dapat memilih kecocokan Ke-n menggunakan Rumus FILTER-INDEX. Ini adalah alternatif yang lebih nyaman untuk data unik.

A. INDEX-FILTER: LOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=INDEX(FILTER(D4:D8;B4:B8=F4);G4)



B. INDEX-FILTER: LOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=INDEX(FILTER(C4:C8;D4:D8=F4);G4)



9. SUMIF Function: Lookup Numbers

A. SUMIF Function: LOOKUP Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=SUMIFS(E4:E8;C4:C8;H4;B4:B8;G4)



B. SUMIF Function: LOOKUP Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=SUMIFS(D4:D8;E4:E8;H4;B4:B8;G4)



10. SUMPRODUCT: Lookup Numbers

A.  SUMPRODUCT: Lookup Numbers Ke KANAN (Right-Lookup)

Rumus:

=SUMPRODUCT((B4:B8=G4)*(C4:C8=H4)*E4:E8)



B. SUMPRODUCT: Lookup Numbers  Ke KIRI (Left-Lookup)

Rumus:

=SUMPRODUCT((B4:B8=G4)*(E4:E8=H4)*D4:D8)





Senin, 16 Januari 2023

Fungsi Index dan Fungsi Match pada EXCEL


 

A. Fungsi INDEX

Fungsi INDEX adalah rumus Excel yang digunakan untuk mendapatkan nilai suatu sel berdasarkan informasi nilai kolom dan nilai baris data.

RUMUS INDEX

= INDEX(Tabel Array; Baris; Kolom)


Intinya INDEX mencari data dalam Tabel Array berdasarkan Baris dan Kolom.

 

CONTOH :



Jadi jika kita ingin mencari data nilai 55 pada Tabel 1 , maka kita tinggal ketikkan Nomor Barisnya yaitu 3 dan Nomor Kolom nya 2.

=INDEX(B4:D8;3;2)


MENCARI DATA DENGAN FUNGSI INDEX JIKA TABEL ARRAY LEBIH DARI SATU

Jika kita menemui kasus bahwa data yang kita cari berdasarkan dua tabel data. Maka kita dapat memodifikasi rumus INDEX menjadi seperti berikut :

Rumus:

=INDEX((Array1;Array2;Array3;…);Baris;Kolom;Tabel Nilai)

Array disini artinya adalah rentang tabel data yang kita cari nilainya.


CONTOH :













Angka terakhir pada rumus menunjukkan alamat Tabel nya:

Misal:


=INDEX((B4:D8;F4:H8;J4:L8);3;2;1)          Angka 1 Menunjukkan nilai pada Tabel 1 yaitu: 55


=INDEX((B4:D8;F4:H8;J4:L8);3;2;2)          Angka Menunjukkan nilai pada Tabel 2 yaitu: 56


=INDEX((B4:D8;F4:H8;J4:L8);3;2;3)          Angka Menunjukkan nilai pada Tabel 3 yaitu: 30



B. Fungsi MATCH

Fungsi MATCH adalah fungsi Excel yang digunakan untuk mencari posisi baris dari sebuah data didalam cell.

RUMUS:

=MATCH( Value; Range; False)

 

intinya Fungsi MATCH mencari Nomor Baris data pada tabel range.

Note: Wajib sertakan 0 / False agar tak error Hasilnya.

 

Langsung saja, biar langsung ngerti berikut contoh penerapan fungsi Match:


CONTOH :

Pada setiap Data1, Data2 maupun Data3 terdapat angka 7. Misalkan kita ingin mencari nilai 7 dari setiap tabel data tersebut terletak pada baris ke berapa? Kita dapat mengetahui posisi barisnya dengan Fungsi Match sebagai berikut:













Dari gambar diatas terlihat hasil bahwa pada data1, angka 7 berada pada baris ke-4. Sedangkan pada data2, angka 7 berada pada baris ke-2.


Perlu diketahui dan kita catat, bahwa posisi baris yang dihasilkan bisa berbeda jika range acuan data yang kita buat berbeda. Sebagai contoh:














Dari gambar diatas terlihat hasil bahwa pada data1, angka 7 berada pada baris ke-5 dikarenakan range data kita mulai dari C2:C7

Artinya range acuan data boleh dari C2:C7 atau C3:C7 , bebas saja maunya dari mana tapi hasil nya akan berbeda.

 

Menghindari kesalahan penggunaan Fungsi Match

Dalam dunia komputer argumen True sama dengan 1, sedangkan argumen False sama dengan 0.

Untuk menghindari kesalahan penggunaan fungsi match, maka kita harus menuliskan fungsi match dengan benar dengan memasukkan nilai argumen 0 / False.

=MATCH( Value; Range; False)

atau

=MATCH( Value; Range; 0)


CONTOH :
















Dari gambar diatas ketika kita ingin mencari baris ke berapa nilai 9, maka saat kita menggunakan =MATCH(9;E3:E7;1) maka hasil yang didapat adalah 5. Harusnya nilai 9 terdapat pada baris 1.

Kesalahan ini sebenarnya dikarenakan ketika kita memasukkan angka 1/True pada rumus match maka excel akan mencari nilai terdekat dari 9 dalam tabel yaitu 5.




Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...