Senin, 12 April 2021

Cara Membaca Analisis Laporan Keuangan - RIKI ARDONI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah Peta jalan bagi kita untuk melihat pertumbuhan bisnis kita. Analisis laporan keuangan adalah proses penerapan metode dan teknik analisis atas laporan keuangan dan data / informasi lainnya untuk melihat dari laporan itu berbagai ukuran dan hubungan tertentu yang sangat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan memang sangat penting dilakukan oleh perusahaan atau pelaku bisnis guna mengambil keputusan bisnis berdasarkan data atau sekedar memastikan bahwa laporan keuangan usaha sudah benar. 


Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Pada dasarnya tujuan dari ALK adalah untuk membantu para pengguna laporan keuangan dalam memperkirakan masa yang akan datang suatu entitas dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan juga menganalisis tendensi dari setiap aspek keuangan suatu entitas. Point yang ingin kita capai dari Analisis laporan keuangan adalah :

  • Bisa dipakai sebagai pembanding dengan entitas lain yang sejenis mengenai hasil yang berhasil mereka raih.
  • Melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen perusahaan.
  • Mengetahui berbagai macam langkah perbaikan di masa yang akan datang berdasarkan hasil analisis terhadap posisi keuangan.
  • Mengetahui berbagai kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh perusahaan.
  • Mengetahui berbagai kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan.   
  • Menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan.
 

Dari sudut pandang lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983:32) yang disampaikan oleh Sofyan (2007:18) adalah sebagai berikut.

1. Screening

Proses analisis dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kondisi dan juga situasi suatu entitas dan laporan keuangan tanpa harus terjun secara langsung ke lapangan.

2. Understanding

Dengan melakukan proses analisis, informasi yang masih mentah dari laporan keuangan akan menjadi lebih detail, mendalam, dan luas. Hubungan satu pos dengan pos yang lainnya ini akan bisa menjadi suatu indicator atau tolak ukur tentang posisi dan juga prestasi keuangan perusahaan serta memperlihatkan bukti kebenaran dalam penyusunan laporan keuangan.

Oleh karena itu dapat memahami kondisi dari perusahaan, keuangannya, dan apa yang dihasilkannya.

3. Forcasting

Proses analisis dipakai untuk bisa memprediksi atau meramalkan keadaan keuangan suatu entitas atau perusahaan di masa depan.

4. Diagnosis

Proses analisis dimaksudkan untuk dapat menggambarkan atau melihat berbagai kemungkinan masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain yang ada di perusahaan.

5. Evaluation

Proses analisis dilakukan untuk menilai berbagai pencapaian atau prestasi yang sudah di capai oleh semua pihak yang mengelola perusahaan.

 

Metode Analisis Laporan Keuangan

Terdapat 2 metode yang sangat umum dipakai dalam melakukan proses ALK, yaitu sebagai berikut.

1. Metode Horisontal (Dinamis)

Metode horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya.

Metode ini dikatakan dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Artinya metode ini menjadikan periode sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan perbandingan terhadap laporan pada periode sekarang dan seterusnya.

2. Metode Vertikal (Tetap/Statis)

Metode vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan melakukan perbandingan antara pos satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan di periode yang sama.

Metode ini dikatakan statis atau tetap karena metode ini hanya membandingkan berbagai pos laporan keuangan pada periode yang sama.

 

Teknik Analisis Laporan Keuangan

Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan, berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.

1.  Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
2.  Teknik common size statement.
3.  Teknik Analisis Tren.
4.  Teknik Analisis Rasio.
5.  Analisis Kebangkrutan Z-Score

 

1. TEKNIK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Adalah teknik analisis yang dipakai untuk mempelajari bagaimana suatu entitas atau perusahaan dalam mengaplikasikan kebijakan investasi-nya dan mengaplikasikan kebijakan financial-nya selama periode tertentu dari kegiatan operasinya (pada umumnya 1 tahun). Untuk memulai melakukan Analisis Laporan Keuangan, kita akan menyajikan laporan keuangan standar berikut ini :


    Membaca Neraca PT. Toyota Honda kita dapat melihat bahwa terdapat cukup banyak akun yang mengalami perubahan sepanjang tahun berjalan.


   2.TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERSENTASE (COMMON SIZE STATEMENT)

Dengan Menyajikan Setiap akun dalam Neraca sebagai persentase terhadap Aset dan laporan laba rugi terhadap penjualan.

 a. Neraca Persentase ( common-size balance sheets)

Neraca Persentase ( common-size balance sheets) menyajikan semua akun sebagai persentase dari total aset. Sebagai contoh akun Kas ; 84/3.373 x 100% = 2.5%.



 b. Laporan Laba Rugi persentase

Laporan Laba Rugi persentase merupakan persentase setiap akun terhadap penjualannya.  Akun HPP adalah 1.344/2.311 x 100% = 58.2



3. TEKNIK ANALISIS TREN

  • Analisis Laporan Keuangan Tahun Dasar ( Common-base year statements)

Sebagai contoh, sejak 2018-2019, kas naik dari $84 menjadi $98. Kita memilih 2018 sebagai tahun dasar. Maka kita akan menentukan kas pada tahun tersebut (2018) sama dengan 1,00. Berdasarkan Tahun dasar, kita menghitung kas 2019 relatif terhadap tahun 2018 sebesar 98/84 x 100% = 1.17. Dalam hal ini kita dapat mengatakan kas tumbuh 17% selama tahun tersebut.

 

  • Analisis Gabungan common-size dan Common-base year

Jika kita melakukan analisis tahun dasar seperti sebelumnya, maka didapat tahun 2019 menjadi 98/84 x 100% = 1.17. yang berarti ada kenaikan kas sebesar 17%. Namun jika kita melakukan Gabungan common-size dan Common-base year, maka angka kas 2019 menjadi 2.7/2.5 = 1.08. ini menunjukkan kepada kita bahwa kas, sebagai persentase dari total aset naik sebesar 8%. Secara kasat mata, apa yang kita lihat adalah bahwa dari kenaikan total sebesar 17%. Sekitar 9% (17% - 8%) sebenarnya disebabkan oleh adanya peningkatan total aset.

 

 

 

4. TEKNIK ANALISIS RASIO

Cara kita menghindari masalah yang timbul dalam membandingkan perusahaan dengan ukuran yang berbeda adalah dengan menghitung dan membandingkan rasio-rasio keuangan (financial ratios). Dan yang perlu temen-temen ketahui bahwa Penggunaan rasio ini nantinya akan menghilangkan masalah ukuran karena ukuran akan secara efektif terbagi.

Kita akan melihat rasio keuangan yang begitu banyak jumlahnya. Ya benar saja setiap orang memiliki rasio favoritnya. Maka dari itu kita akan mencoba rasio keuangan yang umum digunakan, namun bukan berarti ini yang terbaik.

Hal yang perlu kita waspadai adalah bisa saja bahwa orang diluar sana menghitung dengan cara yang berbeda dan jika ingin membandingkan angka yang kita punya dengan angka yang orang lain gunakan, pastikan kita tau bagaimana angka-angka tersebut di hitung dan apakah satuan yang digunakan. sebagai contoh angka rasio yang digunakan STEPHEN A.ROSS dalam buku "Corporate finance fundamentals" berbeda dengan cara perhitungan rasio Prof. Subramanyam dalam bkunya "Financial Statement Analysis" yang lebih menggunakan nilai rata-rata untuk beberapa rasio.

dalam artikel ini akan dijelaskan 5 macam rasio keuangan yang sering digunakan yaitu.

  • Rasio likuiditas.
  • Rasio solvabilitas.
  • Rasio profitabilitas.
  • Rasio Manajemen Aset (Asset Utilization)
  • Rasio Nilai Pasar

 

Download materi Analisis Laporan keuangan

 

RASIO LIKUIDITAS

Rasio likuiditas adalah rasio yang membicarakan apakah perusahaan bisa melunasi atau membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya (likuid) atau tidak. Rasio-rasio likuiditas adalah sbb :

  • Rasio Lancar (Current ratio)

Bagi seorang kreditur, terutama kreditur jangka pendek seperti pemasok, semakin tinggi rasio lancar maka akan semakin bagus. Bagi perusahaan, Current ratio yang tinggi menunjukkan Likuiditas, tetapi ini juga menandakan penggunaan kas dan Aset lancar (jangka pendek) secara tidak efisien. Kita mengharapkan tentunya mendapat Current ratio paling tidak 1. Karena Current ratio kurang dari 1 akan berarti modal kerja bersih (aset lancar dikurangi utang jangka pendek) yang negatif. ini petanda hal yang tidak wajar bagi perusahaan yang sehat. Paling tidak dari kebanyakan jenis bisnis.



Berikut untuk Rasio lancar PT. Toyota Honda tahun 2019 :

 

 

  • Rasio Cepat (Acid-test ratio)
Persediaan sering kali merupakan aset lancar yang paling tidak likuid, saldo persediaan yang relatif tinggi sering kali merupakan pertanda kesulitan jangka pendek sebuah perusahaan.

 

Berikut untuk Acid-test ratio PT. Toyota Honda tahun 2019 :

 

Persediaan relatif tidak likuid dibanding kas. Dari angka diatas kita dapat melihat bahwa persediaan menyumbang lebih dari setengah aset lancar kita.

 

  • Rasio Kas (Cash ratio)
Kreditur dengan jangka waktu sangat pendek akan tertarik melihat rasio kas (Cash ratio) :

 

Cash ratio PT. Toyota Honda tahun 2019 adalah 98/ 540 = 0.18 kali.

 

  • Ukuran Interval (interval measure)

Bayangkan apabila PT. Toyota Honda menghadapi ancaman mogok kerja dan arus kas masuk mulai kritis. Berapa lama bisnis tersebut dapat tetap berjalan? Salah satu jawabannya dengan ukuran interval (interval measure) :

Biaya rata-rata Operasional per hari = 1.344/365 = 3.68 per hari sehingga interval measure PT. Toyota Honda tahun 2019 adalah :

 
Berdasarkan angka ini, PT. Toyota Honda dapat bertahan hidup lebih kurang 6 bulan.

 

RASIO SOLVABILITAS

Rasio solvabilitas kadang juga dinamakan sebagai Leverage ratios. Rasio solvabilitas adalah rasio yang berbicara apakah suatu entitas bisa melunasi semua utangnya (solvent) atau tidak (insolvent). Untuk melihat solvabilitas ini kita akan menggunakan tiga ukuran yang paling umum digunakan :

  • Rasio Total Utang (total debt ratio)

 

 Atau

 

Rasio Total utang PT. Toyota Honda adalah 997/3.588 = $0.28. ini artinya PT. Toyota Honda menggunakan 28% utang. Jadi untuk 1 aset PT. Toyota Honda memiliki 0.28 Liabilitas dan $0.72 ekuitas ($1-0.28).


  • Rasio Utang-Ekuitas (Debt to Equity ratio, DER)

 

DER PT. Toyota Honda adalah 0.28/0.72 = 0.39 kali

 

  •  Multiplier Ekuitas

 


  Atau

 

= 1+0.39 = 1.39 kali.

 

  • Rasio Utang Jangka Panjang (long-term debt ratio)
Sering sekali analis keuangan lebih berkepentingan melihat utang jangka panjang perusahaan dibanding utang jangka pendeknya.

 

= 457/ (457+2.591) = 457/3.048 = 0,15 kali

Utang jangka panjang dan ekuitas sebesar $3.048 disebut juga Total Kapitalisasi Perusahaan, menejer keuangan sering kali akan memfokuskan pada angka ini dari pada total aset.


  • Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (times interest earned – TIE)


TIE = 691/141 = 4,9 kali. Artinya PT. Totota Honda tagihan bunga nya akan tertutup 4,9 kali.

 

RASIO MANAJEMEN ASET (ASSET UTILIZATION)

  • Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover)

 

inventory turnover PT. Toyota Honda adalah 1.344/422 = 3,2 kali. Angka ini artinya PT. Toyota Honda menjual habis persediaanya sebanyak 3,2 kali selama tahun berjalan.

 

  • Perputaran Piutang usaha (account receivable turnover)
Ukuran persediaan sebelumnya mengisyaratkan tentang seberapa cepat kita menjual produk. Maka kali ini kita akan melihat seberapa cepat untuk menagih penjualan kembali.


account receivable turnover dalam ilustrasi kita adalah 2.311/188 = 12.3 kali. Dengan demikian entitas menagih akun kreditnya kembali sebanyak 12,3 kali selama tahun berjalan.

  • Rasio Perputaran Aset

 


2.311/ 2.880 = 0.8 kali. Artinya setiap dollar dalam Aset tetap, Perusahaan akan menghasilkan penjualan $0,8.

 

2.311/ 3.588 = 0.64 kali. Artinya setiap dollar dalam Aset, Perusahaan akan menghasilkan penjualan $0,64.

Ilustrasi menarik mengenai rasio perputaran aset ini. misalkan berdasarkan laporan keuangan terakhir, Sun Hung Kai Properties. memiliki angka Perputaran Total Aset 0.52 dibanding 0,86 Google LLC. Namun, kita akan melihat bahwa investasi pada Aset tetap jauh lebih tinggi di perusahaan properti, Sun Hung Kai Properties. tercermin dalam Perputaran Aset Tetap nya sebesar 0.70 dibanding Google LLC.

 

RASIO PROFITABILITAS

Rasio profitabilitas adalah rasio yang berbicara tentang apakah suatu entitas bisa menghasilkan keuntungan (profitable) atau tidak.


  • Margin Laba

 

Margin Laba PT. Toyota Honda adalah 363/2.311 = 15.7%. dari kacamata akuntansi, perusahaan menghasilkan laba sedikit yaitu dibawah 16 persen. 

 

  • Rasio Pengembalian Aset ( return on asset - ROA)

 

 

 

ROA perusahaan adalah 363/3.588 = 10,12%. 

 

  • Rasio Pengembalian Ekuitas ( return on equity - ROE)

 


 

 

ROE perusahaan adalah 363/2.591 = 14%. Jadi setiap dollar ekuitas, PT. Toyota Honda menghasilkan 14 sen laba.

Dari rumus terakhir ROE dipengaruhi oleh tiga hal:

1. Efisiensi Operasi (margin Laba)

2. Efisiensi Penggunaan Aset (Perputaran Total Aset)

3. Pengungkitan keuangan (Multiplier Ekuitas)

Hubungan ini dikenal dengan identitas du pont (du pont identity), yang merupakan rumus populer yang membagi ROE menjadi tiga poin penting : Efisiensi operasi, Efisiensi penggunaan aset dan pengungkitan keuangan.

 

RASIO NILAI PASAR

Rasio pasar adalah sekumpulan rasio yang membicarakan tentang nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terdiri dari Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio, earning yield, Dividen Yield, dan Price to Book Value.

Kita berasumsi bahwa PT. Toyota Honda ini memiliki 33juta saham beredar dan sahamnya di jual pada harga $88 per lembar pada akhir tahun. Dan dividen tunai per saham $1.25.

  • Laba per Lembar Saham (Earning per Share - EPS)

 

EPS PT. Toyota Honda adalah 363/33 = $11. Dengan demikian tiap lembar saham akan menghasilkan laba bersih $11.


  • Rasio Harga-Laba (Price-earning, PE)

  
Rasio PE PT. Toyota Honda adalah 88/11 = 8 kali. Kita dapat katakan bahwa saham PT. Toyota Honda terjual 8 kali labanya.
 
  • Hasil Laba (earning yield)

 
  earning yield PT. Toyota Honda adalah $11/$88 = 12,5%.


  • Hasil Dividen (Dividen Yield)

    

 Dividen yield PT. Toyota Honda adalah $1,25/$88 = 1,42%.


  • Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value) :

 


 
 
Price to Book Value PT. Toyota Honda adalah $88/ (2.591/33) = $88/$78,5 = 1,12 kali. Perhatikan, Nilai buku perlembar saham adalah total ekuitas keseluruhan, bukan hanya saham biasa yang dibagi dengan jumlah saham berdar.



5. ANALISIS KEBANGKRUTAN Z-SCORE

Pada tahun 1968, Edward. I Altman memberikan formula yang berfungsi untuk memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan dengan data laporan keuangan.

RUMUS ALTMAN Z-SCORE PUBLIC MANUFACTUR

Z-Score = 1.2T1 + 1.4T2 + 3.3T3 + 0.6T4 + 0.999T5

Dimana :

  • T1 = Modal Kerja Neto (Working Capital) / Total Aset (mengukur likuiditas)
  • T2 = Laba ditahan / Total Aset (mengukur profitabilitas)
  • T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) / Total Aset (mengukur produktivitas)
  • T4 = Nilai Pasar Ekuitas (Market value of equity) / Total Utang (Total Liabilities).
  • T5 = Penjualan (sales) / Total Aset (mengukur efektivitas)

 

Interprestasi Nilai Altman Z-Score Public Manufactur adalah:

Nilai Z Score

Interprestasi

Keterangan

> 3.00

Zona Aman

Perusahaan aman dan bagus serta terhindar dari risiko kebangkrutan

2,70 ≤ Z Score < 2,99

Zona Abu-Abu

Kondisi perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus

1,80 ≤ Z-Score < 2,70

Zona Abu-Abu

Kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dalam 2 tahun ke depan

Z < 1,80

Zona Distress

Potensi kuat di mana perusahaan mengalami kebangkrutan

 

Akun

Nominal

Total Aset

3.588

Total Utang

997

Penjualan

2.311

Laba ditahan (Retained Earnings )

242

Modal Kerja Bersih

168

Laba Sebelum Bunga dan Pajak / EBIT

691

Market Value of Equity (Kapitalisasi Pasar)

2.904

 Dimana :

  • Modal Kerja bersih (Working Capital) = Current Assets – Current Liabilities
  • Market Value of Equity (Kapitalisasi Pasar) = Harga Saham x Jumlah Saham beredar

 

Variabel

Parameter

Nilai

Koefisien

Nilai x Koefisien

T1

Modal Kerja Neto / Total Aset

0,047

1,2

0,06

T2

Laba ditahan / Total Aset

0,067

1,4

0,09

T3

Laba usaha (EBIT)  / Total Aset

0,193

3,3

0,64

T4

Market value of equity) / Total Utang

2,913

0,6

1,75

T5

Penjualan (sales) / Total Aset

0,644

0,999

0,64

 

Nilai Z Score

3,18

 

Pada hasil perhitungan analisis Financial distress dengan model Altman Z-Score. didapatkan  nilai Z-Score 3.18. artinya nilai Z-Score diatas nilai ambang batas >3.00. hal ini menunjukkan bahwa PT Toyota Honda Tbk. Memiliki keuangan yang sehat dab bebas dari risiko kebangrutan (financial distress). Dengan kata lain PT Toyota Honda Tbk layak dijadikan tempat investasi jika dilihat dari financial distress perusahaan.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...