Minggu, 07 Maret 2021

Cara Mudah dan Simpel Memahami Debit Kredit Pada Akuntansi - RIKI ARDONI

Debit Kredit

Pengertian Debit Kredit

Istilah Debit (debit –Dr.) dan Kredit (credit-Cr.) berarti masing-masing sisi kiri dan sisi kanan. Istilah debit dan kredit bukan bearti kenaikan atau penurunan, melainkan menggambarkan dimana perusahaan membuat jurnal dalam proses pencatatan.

  • Debit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana aset dan biaya mengalamai peningkatan (bertambah), atau saat liability (utang) dan equity (modal) mengalami penurunan (berkurang). Pada akuntansi, debit lazim berada di sisi sebelah kiri.
  • Kredit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana liability dan equity mengalami peningkatan (bertambah), atau aset dan biaya mengalami penurunan (berkurang). Kredit merupakan kebalikan dari debit, dan berada di sisi sebelah kanan.

 

Unsur Unsur Persamaan Dasar Akuntansi

Untuk menentukan debit dan kredit akuntansi, sebaiknya Anda memahami klasifikasi akun berikut ini:

  1. Asset, yaitu harta perusahaan
  2. Liabilities, yaitu utang perusahaan
  3. Owner’ Equity, yaitu peminjam modal perusahaan
  4. Revenue, yaitu pendapatan perusahaan
  5. Expenses, yaitu pembelanjaan perusahaan
 

Note: disini muncul kata pendapatan (revenue), bukan penghasilan (income) seperti kebanyakan penulis lain. sebab dalam akuntansi dua kata ini berbeda. yang akan kita bahas di konten blog selanjutnya.

 
  1. Aset (Asset)

Harta atau yang biasa disebut aset dalam dunia akuntansi, merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dinyatakan dengan satuan uang. Aset terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :

  • Aset lancar (current Asset) yaitu aset yang mudah dicairkan atau ditunaikan. Contohnya : Kas, Persediaan, Perlengkapan, Piutang, dan sebagainya.

  • Aset tetap (fixed Asset) yaitu aset yang memiliki nilai manfaat bagi perusahaan lebih dari satu tahun. Contoh : Tanah, Bangunan, Peralatan, Mesin, dan Kendaraan.

  1. Utang (Liabilities)

Utang merupakan kewajiban perusahaan pada pihak tertentu. Utang juga terbagi menjadi 2 kelompok berdasarkan masa jatuh tempo pembayarannya, yaitu :

  • Utang lancar (Current Liabilities)

Yaitu utang yang memiliki jatuh tempo pembayaran di bawah 1 tahun. Salah satu contoh utang lancar adalah utang pada supplier atau pemasok persediaan bahan baku. Biasanya supplier memberikan termin dengan tujuan agar penjualan kreditnya pada suatu perusahaan segera dilakukan pembayaran.

Termin adalah pembayaran yang mempunyai cara dan syarat tertentu oleh pihak penjual dan pembeli saat terjadi akad jual-beli secara kredit. Contoh penulisan termin : 2/10, n/30. Artinya, jika pembeli melakukan pembayaran dalam jangka waktu 10 hari setelah penyerahan barang atau jasa, maka ia akan mendapatkan diskon sebesar 2% dengan jatuh tempo pelunasan selama 30 hari.

  • Utang jangka panjang (Long Term Liabilities)

Yaitu utang yang memiliki jatuh tempo pembayaran di atas 1 tahun. Contoh utang jangka panjang ialah pinjaman pada perbankan yang biasanya bernilai besar jadi memiliki jatuh tempo pelunasan agak lama atau lebih dari 1 tahun.

  1. Modal (Owner’ Equity)

Modal sering disebut sebagai ekuitas. Modal adalah hak pemilik atas semua kekayaan perusahaan. Total modal perusahaan dihitung dari seluruh aset lancar dan tetap perusahaan dikurangi semua utang. Contoh : Modal sendiri, Modal hibah, Laba ditahan, dan Tambahan modal disetor.

  1. Beban (Expenses)

Biaya merupakan semua pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang dinyatakan dengan satuan uang di mana pengorbanan tersebut sudah terjadi. Contoh : Biaya listrik, Biaya gaji, Biaya sewa dan lain-lain.

  1. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan adalah penghasilan yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat dari penjualan produk barang maupun jasanya. Contoh : Penjualan barang, Pendapatan sewa, dan sebagainya.

  1. Penarikan Modal Pemilik (Prive)

Prive ialah pengambilan harta atau aset perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi. Biasanya prive berupa pengambilan kas senilai nominal tertentu. Dalam laporan perubahan ekuitas, prive akan mengurangi jumlah modal perusahaan.



Aturan Debit Dan Kredit Untuk Laporan Keuangan

1.  Berdasarkan perjanjian atau konvensi bahwa ditarik kesimpulan:

- Penambahan Aset di Debit dan pengurangannya di Kredit 
- Penambahan Liabilitas di Kredit dan pengurangannya di Debit 
- Penambahan Ekuitas di Kredit dan pengurangannya di Debit

2. Aturan debit dan kredit akun-akun laporan laba rugi didasarkan pada hubungannya dengan ekuitas pemilik. Karena Pendapatan dapat menghasilkan laba dan laba bersifat menambah ekuitas, maka pertambahan Pendapatan di Kredit dan Penurunannya di Debit. Sebaliknya, karena Beban/Biaya akan mengurangi laba, maka penambahan Beban akan di Debit dan pengurangannya di Kredit.

3. Aturan pendebitan dan pengkreditan untuk akun penarikan modal pemilik (Prive) didasarkan pada dampak nya terhadap ekuitas pemilik. Oleh karena, prive menurunkan ekuitas pemilik, kenaikan dalam prive dicatat sebagai debit (lawan dari Ekuitas). Demikian juga  penurunan prive dicatat sebagai kredit.

 

    Berikut Tabel Hubungan Debit dan Kredit dalam Laporan keuangan:


Tipe Akun

Bertambah

Berkurang

Keterangan

Aset

Debit

Kredit

Jika Aset bertambah, maka kita catat pada sisi Debit dan sebaliknya

Liabilitas/ Utang

Kredit

Debit

Jika Utang bertambah, maka kita catat pada sisi Kredit dan sebaliknya

Ekuitas/ Modal

Kredit

Debit

Jika Modal bertambah, maka kita catat pada sisi Kredit dan sebaliknya

Pendapatan

Kredit

Debit

Jika Pendapatan bertambah, maka kita catat pada sisi Kredit dan sebaliknya

Beban

Debit

Kredit

Jika Beban bertambah, maka kita catat pada sisi Debit dan sebaliknya

Prive

Debit

Kredit

Jika Prive bertambah, maka kita catat pada sisi Debit dan sebaliknya

 

Pembukuan pertambahan dan pengurangan akun laporan keuangan dapat digambarkan dalam akun masing-masing berbentuk huruf "T" sebagai berikut:
 
 
Accounting Equations

 
Dari gambar diatas yang perlu kita catat dalam ingatan kita adalah:
  1. Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas adalah persamaan akuntansi yang sifatnya matematis, sama akan hal nya; 2 = 1+1 
  2. Istilah debit dan kredit bukan berarti kenaikan atau penurunan, melainkan menggambarkan dimana perusahaan membuat jurnal dalam proses pencatatan. posisi debit disebelah kiri dan kredit disebelah kanan hanyalah sebuah kebiasaan akuntansi. namun sudah menjadi perjanjian dasar bahwa aset di debit, liabilitas di kredit dan ekuitas di kredit. sama kalau kita mengendarai mobil di indonesia diruas jalan sebelah kiri.
  3. Pendapatan dan Beban di catat berdasarkan pengaruhnya pada Ekuitas. sehingga pendapatan di kredit sama dengan ekuitas, sedangkan Beban di debit berlawanan dengan Ekuitas.
 
Agar lebih jelas, banyak juga yang membuat kaitan antara persamaan akuntansi dan sistem debit kredit pada Akun T sebagai berikut:
 

  
Cara bacanya:
Kalau kita menerima Pendapatan, maka dalam persamaan Akuntansi, pendapatan kita jumlah dengan modal pemilik, saldo laba, utang dan di kurang beban dan dividen. sedangkan dalam akun T, pendapatan di kredit.
 



Debit Kredit dalam Transaksi Umum Yang Sering Terjadi

Berikut ini adalah contoh posisi debit dan kredit pada transaksi umum yang sering terjadi pada bisnis:

  1. Menjual barang dagang secara tunai kepada pelanggan sebesar 10.000. Debit: Kas. Kredit: Pendapatan.

Akun

Debit

Kredit

Kas

10.000

 

       Pendapatan

 

10.000

  1. Menjual barang dagang secara kredit kepada pelanggan sebesar 20.000. Debit: Piutang Dagang. Kredit: Pendapatan.

Akun

Debit

Kredit

Piutang Dagang

20.000

 

       Pendapatan

 

20.000

  1. Membeli perlengkapan secara tunai kepada supplier sebesar 25.000. Debit: Perlengkapan. Kredit: Kas.

Akun

Debit

Kredit

Perlengkapan

25.000

 

       Kas

 

25.000

  1. Membeli perlengkapan secara kredit kepada supplier sebesar 40.000. Debit: Perlengkapan. Kredit: Utang Dagang.

Akun

Debit

Kredit

Perlengkapan

40.000

 

       Utang Dagang

 

40.000

  1. Menerima kas atas pelunasan piutang usaha oleh pelanggan sebesar 5.000. Debit: Kas. Kredit: Piutang Dagang.

Akun

Debit

Kredit

Kas

5.000

 

       Piutang Dagang

 

5.000

  1. Membeli fixed assets secara kredit kepada supplier sebesar 15.000. Debit: Fixed Assets. Kredit: Utang Dagang.

Akun

Debit

Kredit

Fixed Assets

15.000

 

      Utang Dagang

 

15.000

  1. Pembeilian inventory secara tunai kepada supplier sebesar 8.000. Debit: Inventory. Kredit: Kas.

Akun

Debit

Kredit

Inventory

8.000

 

       Kas

 

8.000

  1. Pembelian inventory secara kredit kepada supplier sebesar 4.000. Debit: Inventory. Kredit: Utang Dagang.

Akun

Debit

Kredit

Inventory

4.000

 

       Utang Dagang

 

4.000

  1. Membayar gaji karyawan sebesar 10.000. Debit: Salary expenses. Kredit: Kas.

Akun

Debit

Kredit

Salary expenses

10.000

 

       Kas

 

10.000

 

Kesimpulan Debit Kredit

Assets, Expenses, Dividen dan Prive dicatat debit jika bertambah, sedangkan Liabilities, Owner’s Equity, Saldo Laba dan Revenue dicatat kredit jika bertambah.

 

 

Thank’s

 

 #Perbedaan_Debit_dan_Kredit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...