Selasa, 06 April 2021

Rekonsiliasi BANK ( Bank Reconciliation ) - RIKI ARDONI

Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi BANK

 ( Bank Reconciliation )

 

PENGERTIAN REKONSILIASI BANK 

Rekonsiliasi Bank ialah sebuah bentuk pengendalian terhadap kas di Bank dengan catatan kas perusahaan secara periodik yang menjadi sebuah pembanding, pihak dari bank mengirimkan laporan kas yang berisikan seluruh transaksi penyetoran selama peride tertentu.

Dengan Demikian Rekonsiliasi Bank adalah jadwal yang menjelaskan perbedaan antara catatan Kas versi Bank dan versi perusahaan.

Bank secara berkala pada setiap akhir bulan kalender mengirimkan statement berupa laporan rekening koran (salinan rekening Bank Nasabah). Laporan tersebut bersisi informasi tentang seluruh transaksi (lengkap dengan bukti transaksi) penyetoran, maupun pengambilan oleh nasabah/perusahaan selama periode tertentu.

Melalui kedua bukti tersebut, perusahaan dapat mengetahui apabila terjadi kekeliruan, yang mengakibatkan perbedaan catatan menurut bank dan perusahaan.

 

 

PENYEBABKAN PERBEDAAN CATATAN BANK DAN PERUSAHAAN

Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan perbedaan catatan bank dan perusahaan diantaranya:

  1Deposit/ setoran dalam perjalanan (Deposit on transit)

Faktor ini terjadi karena setoran yang dikirimkan oleh perusahaan ke bank pada akhir bulan belum diterima oleh bank sampai pada bulan berikutnya. Sehingga perusahaan sudah mencatat sebagai pengeluaran (setoran) namun bank belum mencatat karena belum menerima setoran tersebut. 

  2.  Jasa giro 

Bunga yang sudah diperhitungkan oleh bank tetapi perusahaan belum menghitung/mencatat transaksi tersebut.

  3.  Cek beredar (Outstanding cheque)

Cek beredar adalah cek yang sudah tercatat dikeluarkan oleh perusahaan namun si pemegang cek belum di uangkan di Bank atau cheque on hand. 

  4.  Cek kosong 

Cek kosong ini menyebabkan bank tidak mencairkan uang karena kurangnya dana setoran perusahaan namun perusahaan sudah mencatatnya sebagai pengeluaran cek. 

  5.  Piutang wesel 

Piutang wesel sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.

  

 

ITEM DOKUMEN DALAM PEMBUATAN REKONSILIASI BANK    

Beberapa dokumen yang dibutuhkan dalam membuat rekonsiliasi Bank :

  • Jurnal penerimaan kas : untuk mencatat transaksi keungan dan dapat menambah saldo.
  • Jurnal pengeluaran kas : untuk mencatat semua pengeluaran kas dari semua jenis transaksi.
  • Rekening koran : ringkasan transaksi yang sudah terjadi pada periode tertentu
  • Bukti setoran ke Bank : bukti transaksi nasabah saat melakukan setoran ke bank.
  • Bukti penerimaan dan pengeluaran kas : bukti yang dibuat oleh perusahaan.

 

 

BENTUK REKONSILIASI BANK

Perusahaan dapat mempersiapkan dua bentuk Rekonsiliasi Bank yang umum digunakan.

 

Bentuk Vertikal 

REKONSILIASI BANK VERTIKAL


 

Bentuk Horizontal





 

 

CONTOH REKONSILIASI BANK

1. Bank BNI mengeluarkan rekening koran per tanggal 31 Desember 2020 yang dikirim untuk PT. Hamka Van Derwichk menunjukkan saldo sebesar Rp. 1.550.000,-

Bila dibandingkan dengan saldo kas di bank yang tercatat di buku besar PT. Hamka Van Derwichk menunjukkan Saldo Kas sejumlah Rp. 910.000,-

Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata perbedaan saldo tersebut disebabkan karena  adanya transaksi-transaksi berikut:

  1. Transfer (kiriman uang) dari langganan untuk pelunasan utangnya sebesar Rp.750.000,-
  2. Setoran Dalam Perjalanan (Deposit In Transit) sebesar Rp. 2.500.000,-
  3. Cek yang ditarik PT. Hamka Van Derwichk sebesar Rp. 815.000,- untuk dicairkan ke Bank sudah dicatat dalam pembukuan perusahaan. Ternyata masih belum diuangkan ke Bank oleh pegawai PT. Hamka Van Derwichk karena terlambat.
  4. Wesel tagih yang ditagihkan melalui Bank BNI telah dapat tertagih dan dikreditkan dalam rekening PT. Hamka Van Derwichk sebesar Rp. 500.000,-
  5. Setoran dana dari PT. HAMKA VAN DERWICHK  ke Bank sudah dibukukan sebesar Rp. 1.250.000,-namun belum disetorkan oleh petugas perusahaan.
  6. Cek dari pelanggan yang di kliringkan ke Bank sebesar Rp. 825.000,- ternyata kosong (Non Sufficient Cheque).
  7. Bank ternyata salah mencatat pada pembukuan atas transaksi penarikan dana melalui cek yang ditarik PT. Hamka Jaya pada rekening PT. HAMKA VAN DERWICHK  sebesar Rp. 525.000,- 
  8. Cek-cek yang ditarik PT. HAMKA VAN DERWICHK  sebagai berikut:

*   No. 243    1.500.000

*   No. 244       750.000

*   No. 245       125.000

*   No. 246       125.000

*   No. 247       500.000

*   No. 248       575.000

Ternyata belum diuangkan oleh penerima cek tersebut.

  1. Bank telah mendebit rekening PT. HAMKA VAN DERWICHK  untuk beban cetak buku cek sebesar Rp. 100.000,-
  2. Bank mengkredit rekening PT. HAMKA VAN DERWICHK  atas Pendapatan jasa giro bulan Agustus 2020 sebesar Rp. 250.000,-
  3. Beban administrasi bank telah dicatat oleh Bank sebesar Rp. 50.000,- namun belum dicatat PT. HAMKA VAN DERWICHK .

Dari data di atas anda diminta:

  1. Buatlah laporan rekonsiliasi bank PT. HAMKA VAN DERWICHK  pada tanggal 31 Desember 2020 untuk mengetahui saldo yang benar.
  2. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam PT. HAMKA VAN DERWICHK .

 

Berikut ini laporan Rekonsiliasi. 


 

Berikut ini Jurnal Penyesuaiannya. 


 

2.     PT. SELALU UNTUNG Tbk. menyimpan dananya di BANK BNI. Pada awal bulan Februari 2020, saat menerima rekening koran dari BANK BNI, akuntan PT. SELALU UNTUNG Tbk. melihat perbedaan antara saldo KAS di BANK menurut catatannya dengan saldo kas menurut rekening koran.

Menurut catatannya, saldo kas pada akhir Januari 2020 adalah sebesar Rp 65.500.000, sedangkan menurut rekening koran BANK BNI adalah sebesar Rp 74.400.000.

Setelah di periksa kembali, akuntan perusahaan tersebut menemukan beberapa informasi tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo tersebut, yaitu:

  1. Setoran kas ke BANK tanggal 31 Januari 2020 sebesar Rp 15.200.000 belum dicatat oleh BANK.
  2. Tagihan PT. SELALU UNTUNG Tbk. kepada PT. Indonesia Jaya sebesar Rp 9.600.000 yang dilakukan BANK BNI telah berhasil dan PT. SELALU UNTUNG Tbk. belum mengetahui.
  3. Pendapatan bunga BANK sebesar Rp 1.200.000 belum dicatat PT. SELALU UNTUNG Tbk.
  4. Beban administrasi BANK sebesar Rp 300.000 belum dicatat PT. SELALU UNTUNG Tbk.
  5. Cek yang diterima PT. SELALU UNTUNG Tbk. pada tanggal 25 Januari yang lalu dari PT. LABA BISNIS sebesar Rp 4.000.000 ternyata tidak ada dananya.
  6. Cek yang telah dikeluarkan PT. SELALU UNTUNG Tbk. pada akhir bulan Januari yang lalu sebesar Rp 13.600.000 ternyata oleh pemegangnya belum dicairkan.
  7. Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima PT. SELALU UNTUNG Tbk. dari PT. LABA BISNIS sebagai pembayaran piutang pada bulan Januari yang lalu, dicatat oleh akuntan PT. SELALU UNTUNG Tbk. sebesar Rp 2.500.000.
  8. Cek sebesar Rp 3.500.000 yang dikeluarkan oleh PT. SELALU UNTUNG Tbk. pada pertengahan bulan Januari yang lalu untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan perusahaan dicatat sebesar Rp 2.500.000.

Diminta: buatlah Rekonsiliasi BANK PT. SELALU UNTUNG Tbk.

 

PT. SELALU UNTUNG TBK

Rekonsiliasi Bank

 

 

SALDO MENURUT BANK

 Rp    74.400.000

 



Ditambah:

Seroran Dalam Perjalanan

 Rp      15.200.000

KAS ditangan

-

Koreksi Kesalahan BANK

-

Dikurangi:

CEK yang Masih Beredar

 Rp   (13.600.000)

CEK yang Masih Ditangan

-



Saldo Yang Benar

 Rp    76.000.000





SALDO MENURUT PERUSAHAAN

 Rp    65.500.000



Ditambah:

Penagihan Piutang yang Belum Tercatat

 Rp        9.600.000

Kesalahan Pencatatan

 Rp        5.000.000

Pendapatan GIRO

 Rp        1.200.000

Dikurangi:

CEK Kosong

 Rp     (4.000.000)

Kesalahan Pencatatan

 Rp     (1.000.000)

Beban Admin BANK

 Rp        (300.000)



Saldo Yang Benar

 Rp    76.000.000

 

 

 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...