Kamis, 18 Maret 2021

Apa itu Laba ditahan (retained earnings) ? - RIKI ARDONI

Laba ditahan

Laba ditahan (retained earnings)

Dalam dunia Akuntansi, istilah  Laba ditahan merujuk pada arti kata retained earnings yang familier dalam dunia bisnis. Singkatnya, Laba ditahan/ Retained Earnings (RE) adalah akumulasi dari Laba Bersih bisnis (business’s profits) yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham tetapi disimpan untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Biasanya, dana tersebut digunakan untuk modal kerja dan pembelian aset tetap (belanja modal) atau dialokasikan untuk melunasi kewajiban hutang.

Dengan demikian, Laba ditahan adalah sisa Laba bersih (profit) yang diperoleh perusahaan hingga saat ini setelah dikurangi dividen atau distribusi lain yang dibayarkan kepada investor.

 

Rumus untuk menghitung laba ditahan adalah:

Laba bersih – dividen yang dibayarkan = Laba ditahan

Laba Ditahan (Retained Earnings) merupakan kumpulan laba tahun berjalan dari sejak tahun pertama perusahaan berdiri sampai dengan sekarang setelah dikurangi dengan dividen yang dibagi. Dengan demikian, untuk menghitung laba ditahan kumulatif adalah dengan menjumlahkan laba ditahan tahun ini dengan saldo laba ditahan yang sudah ada sebelumnya.

Beginning Retained Earnings + Profits/Losses – Dividends = Ending Retained Earnings

Laba ditahan awal + Keuntungan/ kerugian –Dividen = Laba ditahan Akhir



PT. Volkswagen

Laporan laba rugi tahun 2007

(dalam jutaan dolar)

Penjualan


2.311

Harga pokok penjualan


1.344

Penyusutan


276

Laba sebelum bunga dan pajak


691

Bunga dibayar


141

Pendapatan kena pajak


550

Pajak (34 %)


187

Laba bersih


363

Dividen

121


Tambahan pada Laba ditahan

242


 

Keputusan untuk membagi atau tidak atas Laba Ditahan kepada pemegang saham akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Laba Ditahan (Retained Earnings) dalam penyajian laporan Neraca ada pada posisi Pasiva. Laba Ditahan (Retained Earnings) biasanya ada pada perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).

Laba Ditahan (Retained Earnings) bukan merupakan objek pajak penghasilan karena sudah dikenakan pajak pada saat sebagai laba tahun berjalan. Jadi Laba Ditahan (Retained Earnings) adalah laba komersial setelah dikurangi pajak penghasilan. Laba Ditahan (Retained Earnings) akan dikenakan pajak penghasilan apabila dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dengan syarat-syarat tertentu.

 

Modifikasi Rumus Laba ditahan

Jika dalam contoh, jumlah dividen yang dibayarkan oleh PT. Volkswagen tidak kami ketahui, kita dapat memperolehnya dengan mengingat rumus Awal RE - Akhir RE + Laba bersih (-loss) = Dividen.

Laba ditahan Akhir

RE - Akhir RE + Laba bersih (-loss) = Dividen

Dimana kita ketahui:                                                                          

  • Beginning RE : $ 1.799
  • Ending RE     : $ 2.041
  • Net Income   : $ 363

So, 1.799 - 2.041 + 363 = 121,

Dividends paid = $ 121

 

Kita bisa mengecek hasil ini dengan formula awal,

Beginning RE + Net income (loss) – dividends = Ending RE

1.799 + 363 – 121 = 2.041

 

Kegunaan Laba Ditahan dalam Aktivitas Bisnis

Tujuan dari menahan pendapatan ini dapat bervariasi, tergantung kebijakan dan strategi dari manajemen. Berikut diantaranya:

1. Investasi

Perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis mungkin akan memilih untuk tidak membayar dividen atau tetap membayar namun dengan jumlah yang kecil. Pada umumnya, perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk keperluan investasi. Misalnya, untuk membiayai proyek penelitian dan pengembangan, pembelian peralatan tambahan dan mesin baru, atau dapat juga untuk melunasi sebagian utang perusahaan. Investasi ulang ini ke dalam perusahaan bertujuan untuk mencapai lebih banyak pendapatan di masa depan.

2. Ekspansi Bisnis

Laba ditahan juga sangat mungkin digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis, seperti memperluas jangkauan bisnis yang ada, meningkatkan kapasitas produksi, juga untuk meluncurkan produk baru dari perusahaan tersebut.

3. Akuisisi dan Merger

Laba ditahan jumlah besar, tak jarang perusahaan memanfaatkannya untuk melakukan Akuisisi dan merger dengan perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan prospek bisnis.

4. Dana cadangan

Kemungkinan lain adalah bahwa laba ditahan dapat disimpan sebagai cadangan dengan ekspektasi kerugian di masa depan, seperti dari penjualan anak perusahaan atau hasil yang diharapkan dari tuntutan hukum.

5. Ukuran Kinerja Perusahaan

Salah satu cara bagi pemilik perusahaan mengetahui bagaimana kinerja dari perusahaannya selama beberapa tahun adalah dengan mengetahui bagaimana pertumbuhan Laba Ditahan (Retained Earnings).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...