Kamis, 22 Juli 2021

BEDA Kas Kecil (Petty Cash) dan Kas di Bank (Cash in Bank)


 

BEDA Kas Kecil (Petty Cash) dan Kas di Bank (Cash in Bank)

Kas adalah sebuah investasi yang dapat bersifat sangat liquid, memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat dijadikan cash dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko atas perubahan nilai yang signifikan. Kas terdiri dari saldo cash on hand, rekening giro atau setara kas.

Dalam akuntansi, cash berperan penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Di neraca, muncul sebagai item pertama di atas karena ini adalah aset paling likuid perusahaan.

Perusahaan sering kali memasukkan “setara kas” atau cash equivalent dalam kategori ini, yaitu reksadana pasar uang dan investasi jangka pendek lainnya yang dengan mudah dapat diubah menjadi uang tunai.

Pengertian dari kas dan setara kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Lalu maksud dari setara kas adalah investasi berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko atau perubahan nilai yang signifikan.

 

KAS KECIL (PETTY CASH FOUND)

Kas Kecil adalah sejumlah uang/dana yang disisihkan dan disiapkan oleh suatu perusahaan yang berfungsi untuk membayarkan pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak terlalu besar (relatif kecil) dan akan tidak praktis dan efisien jika dibayarkan dengan menggunakan cek.

Tujuan dari pembentukan kas kecil ini diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Mempercepat aktivitas bisnis yang sifatnya mendadak

b) Kas kecil dibutuhkan untuk menghindari metode pembayaran yang dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis

c) Membantu para staf karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan

d) Digunakan untuk sebagai dana talangan atau dana langsung untuk jenis pembayaran yang tidak praktis atau tidak bisa menggunakan cek.

e) Membayar pengeluaran yang nominalnya kecil

 

METODE DALAM MENGELOLA KAS KECIL

Terdapat dua metode untuk mengelola petty cash yaitu:

1) Metode Imprest  (Dana Tetap)

Metode ini mengambil asumsi bahwa jumlah dana dalam rekening kas kecil akan selalu tetap, yakni sebesar check yang diserahkan kepada Kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.

Kemudian, langkah selanjutnya adalah mencairkan dana cek tersebut di bank oleh kasir kas kecil dan uangnya bisa digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kas kecil.

Pada saat akhir periode atau jumlah dana kas kecil yang tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta penambahan dana kas kecilnya sesuai/sebesar jumlah yang telah dikeluarkan/dibayarkan menggunakan dana kas kecil.

Untuk langkah-langkah operasional metode tetap biasa dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini :

a) Pemegang kas kecil diberi sejumlah dana untuk memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan

b) Apabila dana kas kecil habis atau hampir habis maka kasir akan membentuk dana kas kecil sesuai pengeluaran yang terjadi.

 

2) Metode Fluktuasi (Dana Berubah-Rubah)

Pembentukan dana kas kecil pada metode ini dilakukan dengan cara yang sama seperti pada metode imprest.

Jadi perbedaannya dengan metode imprest adalah jumlah saldo rekening dana kas kecil pada metode fluktuasi tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali atau sesuai dengan pengeluaran-pengeluaran kas kecil.

Pencatatannya langsung dilakukan saat terjadinya transaksi pengeluaran kas menggunakan dana kas kecil.


KAS BANK (CASH IN BANK)

Penyimpanan dana perusahaan tak hanya disimpan di perusahaan namun juga disimpan di bank. Kas inilah yang disebut dengan kas bank. Kas bank biasa digunakan untuk transaksi dengan nominal yang lumayan besar. Rekening bank juga mempermudah transaksi seperti penerimaan dana dari klien dan transfer dana untuk pembayaran beban perusahaan yang jumlahnya besar. Dalam pengendalian kas bank maka akan dilakukan dengan rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank merupakan prosedur untuk menyesuaikan atau membandingkan catatan akuntansi kas antara kas bank menurut perusahaan dengan kas bank yang dicatat oleh bank sendiri.

Ada beberapa hal yang membuat kas bank tidak sama dengan catatan perusahaan ialah seperti setoran dalam perjalanan dan cek dalam peredaran Selain itu transaksi yang dicatat bank namun belum dicatat oleh perusahaan seperti inkaso, pendapatan bunga dan biaya bank, cek kosong atau kesalahan yang dilakukan pihak bank maupun perusahaan itu sendiri.

 

Keuntungan Memiliki Kas Bank

Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh perusahaan dengan memiliki kas bank. Keuntungan tersebut diantaranya ialah :

1. Dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yang nominalnya besar

2. Mempermudah pembayaran tagihan dan penerimaan kas dari klien

3. Sebagai tempat penyimpanan dana yang aman dan terjamin oleh otoritas jasa keuangan

4. Meminimalisir kesalahan karena dilakukan pencatatan oleh dua pihak

Kas kecil dan kas bank ini juga muncul di dalam neraca sebagai salah satu akun asset lancar. Penggunaan kas ini juga dibutuhkan pengontrolan agar perusahaan sendiri tidak mengalami kekurangan kas saat perusahaan beraktivitas.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...