Rabu, 09 Juni 2021

PEDOMAN PENULISAN ANGKA RUPIAH PADA DOKUMEN PERPAJAKAN

PEDOMAN PENULISAN ANGKA RUPIAH PADA DOKUMEN PERPAJAKAN

Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak NOMOR SE - 22/PJ.24/1990, tentang PENULISAN ANGKA RUPIAH PADA DOKUMEN PERPAJAKAN, dijelaskan bahwa penulisan angka rupiah dalam dokumen perpajakan dari semua jenis pajak (Laporan/ SSP/ SPT/ Semua Jenis Ketetapan Pajak dan sebagainya) ditetapkan sebagai berikut :

“Untuk Jumlah Pajak Yang Terutang, Kredit Pajak, Kenaikan, Bunga, dan Pajak Yang Masih Harus Dibayar dibulatkan ke bawah hingga rupiah penuh.”

  

Dalam lampiran SE Tersebut dijelaskan bahwa ;

1. Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah hingga ribuan penuh

 Misalnya Penghasilan Kena Pajak Rp 16.061.943,00

 Maka untuk perhitungan tarif, Penghasilan Kena Pajak dibulatkan menjadi Rp 16.061.000. 

Untuk aturan pembulatan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak tertera pada Pasal 17 ayat 4 UU No. 36 Tahun 2008, disebutkan Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jumlah Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh

 

2. Penulisan Angka Rupiah pada Surat Ketetapan Pajak dan Surat Setoran Pajak dibulatkan, bagian desimal (sen) dihilangkan.

  1. Jumlah Pajak Yang Terutang, Kredit Pajak, Kenaikan, Denda, Bunga dan Pajak Yang Masih Harus Dibayar pada Surat Ketetapan Pajak dinyatakan dalam angka rupiah penuh.
  2. Perhitungan menentukan Jumlah Pajak Yang Terutang PPh Psl. 21, Psl. 22, Psl. 23/26, Psl. 25, PPN, PPnBM dan PBB dinyatakan dalam angka rupiah penuh

 

  Contoh :

  a) Jumlah Potongan PPh Psl. 21

   15% x Rp 300.560,40                    = Rp 45.084,36

    dibulatkan                                    = Rp 45.084.

 

  b) Jumlah Pungutan PPh. Psl. 22

   15% x 6% x Rp 3.568.550            = Rp 320.569,50

    dibulatkan                                   = Rp 320.569.

 

  c) Jumlah Angsuran PPh Psl. 25

   L/S : 1/12 x Rp 2.467.568,            = Rp 205.630,66

    dibulatkan                                   = Rp 205.630.

 

   TER : 12,75% x Rp 3.456.876       = Rp 440.751,69

    dibulatkan                                  = Rp 440.751.

 

  d) Jumlah Pajak Keluaran/Masukan PPN

   10% x Rp 100.345.567,75            = Rp 10.034.556,77

    dibulatkan                                  = Rp 10.034.556.

 

 e) Jumlah PPnBM yang terutang

   20% x Rp 500.564.985,50            = Rp 100.112.997,10

    dibulatkan                                  = Rp 100.112.997.

 

  f) Jumlah PBB yang terutang

   5 0/00 x Rp 200.575.875.             = Rp 1.003.879,375

    dibulatkan                                  = Rp 1.003.879

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...