Rabu, 09 Juni 2021

LAPORAN ARUS KAS (statement of cash flow)


TUJUAN LAPORAN ARUS KAS

Tujuan utama Laporan Arus Kas (statement of cash flow) adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama suatu periode.

Untuk mencapai tujuan ini, laporan arus kas melaporkan hal berikut:

   1.  Pengaruh kas dari operasi selama suatu periode

   2.  Transaksi investasi

   3.  Transaksi pendanaan

   4.  Kenaikan atau penurunan neto kas selama suatu periode.*

*Kas umumnya dimaksudkan sebagai “Kas dan Setara Kas”. Setara Kas adalah investasi likuid yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.


Laporan arus kas memberikan jawaban atas pertanyaan yang amat peting, tetapi sangat sederhana seperti berikut:

   1.  Dari mana kas berasal selama periode tersebut?

   2.  Berapa jumlah kas yang digunakan dalam periode tersebut?

   3.  Berapa perubahan saldo kas selama periode tersebut?

 

FORMAT LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas memiliki tiga aktivitas penyusun utamanya selama periode akuntansi sebagai berikut:

   1. Aktivitas Operasi (operating activities)

Yaitu melibatkan pengaruh kas  dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan Laba Neto.

   2. Aktivitas Investasi (investing activities)

Yaitu meliputi transaksi kas untuk pembelian dan penjualan dari aset yang sifatnya permanen (lazimnya disebut Aset Tetap).

   3. Aktivitas Pendanaan (financing activities)

Yaitu melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi kas oleh pemilik, peminjaman dan penarikan kas oleh pemilik (owner).

 

Ilustrasi 1: Format Laporan Arus Kas

PT ABC

Laporan Arus Kas

 

Arus kas dari aktivitas operasi

xx

 

 

Arus kas dari aktivitas investasi

xx

 

 

Arus kas dari aktivitas pendanaan

xx

 

 

Kenaikan (penurunan) neto atas kas

xxx

 

 

Kas pada awal tahun

xxx

 

 

Kas pada akhir tahun

xxxx

 

 

 

 

 


Nilai pada laporan ini dapat membantu para pengguna untuk mengevaluasi likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas (Liquidity) menggambarkan “berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu aset direalisasikan atau dikonversikan menjadi uang tunai”. Solvabilitas (solvency) lebih mengacu pada kemampuan pada suatu perusahaan untuk membayar/melunasi liabilitas (utang) pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan merupakan kemampuan perusahaan merespon dan beradaptasi dengan kesulitan keuangan, kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.

 

LIKUIDITAS KEUANGAN

Analisis Laporan keuangan seringkali menilai likuiditas dengan menggunakan Rasio Cakupan Kas Utang Lancar (current cash debt coverage ratio). Rasio ini memberikan indikasi apakah perusahaan mampu membayar liabilitas (utang) jangka pendek yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu. 

Rasio Cakupan Kas Utang Lancar = Kas neto yang diperoleh dari Aktivitas Operasi

                                                           Rata-rata Liabilitas Jangka Pendek

Semakin tinggi rasio cakupan kas utang lancar, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami masalah likuiditas.

 

FLEKSIBILITAS KEUANGAN

Para pembaca laporan keuangan menilai Fleksibilitas keuangan dengan suatu alat analisis keuangan yakni Rasio cakupan utang kas (cash debt coverage ratio). Rasio ini menjelaskan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar liabilitasnya dari kas neto dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset yang digunakan dalam operasinya.

Rasio Cakupan Utang Kas = Kas neto yang diperoleh dari Aktivitas Operasi

                                                        Rata-rata Total Liabilitas

Rasio ini menggunakan rata-rata dari total utang. dengan demikian, rasio ini mengukur pandangan untuk jangka waktu yang lebih lama. Semakin tinggi rasio ini (mendekati 1:1), semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Rasio ini memberikan indikasi apakah perusahaan dapat membayar utangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal menjadi terbatas atau terlalu mahal.

 

METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

1. Metode Langsung (Direct Cashflow)

Metode langsung penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Metode ini menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasional serta metode ini lebih mudah dimengerti dan dapat memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat memudahkan pengusaha dalam mengambil keputusan. Meski data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat, dan biaya pengumpulannya terbilang mahal. Cara atau metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya  adalah :       

  • Buku Kas Bank
  • Buku Kas Kecil (Petty Cash)

 

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Cashflow)

Metode tidak langsung penyusunannya dilakukan berdasarkan laporan laba-rugi dan neraca. Dengan metode ini, laba/rugi besih harus disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk kegiatan operasional di masa lalu dan masa depan, serta unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau penerimaan.

Metode tidak langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi, sehingga dapat menunjukkan hubungan antara laporan laba-rugi, neraca, dan arus kas. Untuk membuat laporan arus kas dengan metode ini lebih mudah, karena data yang diperlukan dapat tersedia dengan mudah, dan biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu:

  • Laporan Laba Rugi periode Berjalan      
  • Neraca periode Berjalan dan periode sebelumnya

 

 

CONTOH LAPORAN ARUS KAS

Kantor pengacara Sarul Khan, adalah perusahaan perorangan yang dimiliki dan dikelola oleh Sarul khan. Pada tanggal 1 juli 2018, memiliki aset dan liabilitas sebagai berikut:

  • KAS Rp1.000
  • Piutang Rp3.200
  • Perlengkapan Rp850
  • Tanah Rp10.000
  • Utang Usaha Rp1.530

Transaksi Keuangan selama bulan juli adalah sebagai berikut:

1) Menerima pembayaran tunai dari klien atas jasa Rp3.928

2) Membayar utang kreditor Rp1.055

3) Membayar Sewa kantor Rp1.200

4) Menerima KAS dari Sarul khan atas investasi tambahan Rp3.700

5) Membebankan jasa hukum kepada klien yang dicatat sebagai piutang usaha Rp2.025

6) Membeli perlengkapan tulis operasional kantor Rp245

7) Menerima KAS atas pelunasan piutang dari klien Rp3.000

8) Menerima tagihan atas jasa bantuan hukum yang diterima dari lembaga bantuan hukum “Sanjaidut” untuk juli (akan dibayarkan pada tanggal 10 Agust), Rp1.635

9) Membayar beban: beban gaji karyawan Rp850, beban utilitas Rp325, beban layanan penjawab Rp250 dan beban lain-lain Rp75

10) Setelah dihitung perlengkapan yang tersisa adalah Rp980, artinya beban pemakaian perlengkapan selama bulan berjalan Rp115 (850+245-980)

11) Sarul khan menarik tunai Rp1.000 dari perusahaan untuk keperluan pribadi.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...