Aset tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap periode atau setiap tahun. Dimana aset tetap dibedakan lagi menjadi dua yaitu :
- Aset tetap berwujud (tangible fixed assets)
- Aset tetap tak berwujud (intangible fixed assets)
Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksud untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Sebagai contoh adalah kepemilikan mobil yang mempunya masa manfaat selama 10 tahun. Penetapan apakah mobil tersebut sebagai aset tetap berwujud atau tidak sangat bergantung pada persyaratan yang harus terpenuhi seperti pada definisi diatas dan tujuan kepemilikannya.
PENYUSUTAN ASET TETAP
Berangkat dari konsep berfikir bahwa semua aset tetap berwujud, kecuali tanah dengan berjalannya waktu akan semakin menurun kemampuannya untuk memberikan jasa. Kemampuan yang semakin menurun sebagai akibat adanya pemakaian, keausan atau adanya ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diharapkan dan pada saat ini yang paling kentara adalah dengan adanya perubahan teknologi, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, aset tetap tersebut menjadi terbelakang teknologinya. Sebagai contoh komputer.
Berkurangnya kapasitas otomatis aka membuat nilai aset tetap berkurang. Sebagai unsur pengakuan atas penurunan aset tetap berwujud tersebut dialokasikan kedalam penyusutan (depreciation). Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 (revisi 2007), definisi Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.
Dengan kata lain, Penyusutan atau jumlah disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aset atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisa.
Sedangkan Penghapusan adalah penghapusan nilai buku suatu aset yang dilakukan apabila nilai buku aset yang tercantum dalam laporan keuangan tidak lagi menggambarkan manfaat dari aset yang bersangkutan.
Penyusutan dalam periode akuntansi dibebankan ke Pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusutan dilakukan terhadap aset tetap berwujud dengan kriteria syarat aset tetat berwujud tersebut:
- Diharapkan dapat digunakan lebih dari satu periode akuntasnsi
- Memiliki masa manfaat yang terbatas
- Digunakan oleh perusahaan dalam aktifitas produksi atau memasok barang dan jasa untuk disewakan atau untuk digunakan tujuan administrasi.
Adapun Faktor-faktor dalam menghitung beban penyusutan adalah:
- Biaya perolehan awal aset tetap
- Umur manfaat yang diharapkan
- Nilai residu, yaitu estimasi harga sisa buku akhir masa manfaat
METODE PENYUSUTAN SESUAI KETENTUAN KOMERSIAL
Jumlah penyusutan akan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tetap berwujud menggunakan berbagai metode yang sistematis. Penggunaan metode penyusutan mempersyaratkan adanya penggunaan yang konsisten (taat asas), tanpa memandang tingkat profibilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, sehingga diharapkan dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari peiode ke periode.
Dalam praktik akuntansi komersial metode penyusutan dapat digunakan sesuai pengelompokan menurut kriteria berikut ini.
1. DASAR WAKTU
1. METODE GARIS LURUS (straight line method)
Dalam metode ini, biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berjalannya waktu, dalam jumlah-jumlah yang sama selama masa manfaat aset tetap berwujud tersebut.
Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Perhitungan Penyusutan
Cara perhitungan persentanse penyusutan dapat dengan mudah dilakukan apabila diketahui masa manfaat. Masa manfaat aset tetap selama 5 tahun maka :
Tarif penyusutan = 100/5 = 20%
Aset tetap harga perolehan : 300.000.000
Besarnya penysutan = 20% x 300.000.000 = 60.000.000
Saat
penyusutan ayat jurnal yang disusun sebagai berikut :
Tgl. |
Akun |
Debit |
Kredit |
|
Biaya Penyusutan Aset tetap |
60.000.000 |
|
Akumulasi Penyusutan Aet Tetap |
|
60.000.000 |
Daftar penysutan secara terperinci selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun |
Harga Perolehan |
Biaya Penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Sisa Buku |
1 |
300.000.000 |
60.000.000 |
60.000.000 |
240.000.000 |
2 |
300.000.000 |
60.000.000 |
120.000.000 |
180.000.000 |
3 |
300.000.000 |
60.000.000 |
180.000.000 |
120.000.000 |
4 |
300.000.000 |
60.000.000 |
240.000.000 |
60.000.000 |
5 |
300.000.000 |
60.000.000 |
300.000.000 |
0 |
Perhitungan tersebut dengan asumsi harga sisa buku pada akhir masa manfaat sebesar 0 (nol) tetapi layaknya harga sisa bukupada akhir masa mafaat (nilai residu) dapat diestimasi), sebagai contoh, nilai residu sebesar 40.000.000, maka:
Biaya penysutan = 20% (300.000.000 – 40.000.000) = 52.000.000
Daftar penysutan secara terperinci selama 5 tahun sebagai
berikut :
Tahun |
Harga Perolehan |
Biaya Penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Sisa Buku |
1 |
300.000.000 |
52.000.000 |
52.000.000 |
248.000.000 |
2 |
300.000.000 |
52.000.000 |
104.000.000 |
196.000.000 |
3 |
300.000.000 |
52.000.000 |
156.000.000 |
144.000.000 |
4 |
300.000.000 |
52.000.000 |
208.000.000 |
92.000.000 |
5 |
300.000.000 |
52.000.000 |
260.000.000 |
40.000.000 |
2. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN (sum of the year digit method)
Metode ini sering disebut metode jumlah angaka tahun yang akan menghasilkan jumlah penysutan yang semakin menurun dari tahun ke tahun.
Dengan rumusan:
Biaya Penyusutan = Tarif Penysutan x Dasar Perhitungan Penyusustan
Dasar Penghitungan Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu
Tarif penysutan ditetapkan dengan pecahan, yaitu pembilang adalah angka tahun yang ada selama masa manfaat aset tetap, sebagai contoh 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, sedangkan pembilang untuk tahun pertama adalah penjumlahan angka tahun sampai denga angka tahun terakhir. Sebagai contoh apabila masa manfaat hanya 5 tahun, maka penjumlahannya (1+2+3+4+5) = 15. Penghitungan penyusutan dapat dilakukan :
Harga Perolehan Aset
Tetap |
= |
300.000.000 |
Nilai Residu |
= |
45.000.000 |
Penyusutan |
= |
225.000.000 |
Masa manfaat 5 tahun
Biaya penyusutan Tahun ke -
Tahun |
Biaya Penyusutan |
||
1 |
5/15 x 255.000.000 |
= |
85.000.000 |
2 |
4/15 x 255.000.000 |
= |
68.000.000 |
3 |
3/15 x 255.000.000 |
= |
51.000.000 |
4 |
2/15 x 255.000.000 |
= |
34.000.000 |
5 |
1/15 x 255.000.000 |
= |
17.000.000 |
Daftar penyusutan selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun |
Harga Perolehan |
Biaya Penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Sisa Buku |
1 |
300.000.000 |
85.000.000 |
85.000.000 |
215.000.000 |
2 |
300.000.000 |
68.000.000 |
153.000.000 |
147.000.000 |
3 |
300.000.000 |
51.000.000 |
204.000.000 |
96.000.000 |
4 |
300.000.000 |
34.000.000 |
238.000.000 |
62.000.000 |
5 |
300.000.000 |
17.000.000 |
255.000.000 |
45.000.000 |
Bagaimana selanjutnya menghitung besarnya biaya penyusutan apabila awal penyusutan tidak sama dengan awal tahun buku nya? Sebagai contoh awal tahun 2016 terjadi pembelian aset tetap tetapi juga terdapat aset tetap yang dibeli dalam tahun berjalan. Dalam kondisi demikian perlu dipertimbangkan masa dalam bagian tahun buku tersebut. Sebagai contoh, aset yang dibeli pada 3 mei tahun 2016, maka perhitungan penyusutan :
Biaya Penyusutan = 8/12 X 5/15 X 225.000.000 = 56.666.700
Selanjutnya untuk tahun 2017, perlu memperhatikan masa yang menyangkut tanggal 1 januari 2017 sampai dengan tanggal 30 april 2017 dan 1 mei 2017 sampai dengan tanggal 31 desember 2017 dengan perhitungan :
Masa pertama tahun 2017 = 4/12 x 5/15 x 225.000.000 = 28.333.300
Masa kedua tahun 2017 = 8/12 x 4/15 x 225.000.000 = 45.333.300
Total penyusutan tahun 2017 = 73.666.600
3. METODE SALDO MENURUN GANDA (double declining balance method)
Dalam metode ini, besarnya biaya penyusutan semakin lama menjadi lebih kecil dari tahun ke tahun, dengan dasar pemikiran bahwa kapasitas aset tetap dalam memberikan jasanya dari tahun ke tahun semakin menurun.
Perhitungan biaya penyusutan dapat dirumuskan :
Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penghitungan Penyusutan
Dasar Penghitungan Penyusutan = Harga Sisa Buku Awal Periode
Pada umumnya, tarif penyusutan adalah dua kali tarif penyusutan apabila menggunakan metode garis lurus tanpa memperhatikan nilai residu (recidual value) sebagai contoh yang lalu:
Harga perolehan aset tetap |
= |
300.000.000 |
Nilai residu |
= |
40.000.000 |
Persentanse penyusutan dengan metode garis lurus 20%
Persentanse penyusutan dengan metode saldo menurun = 2 x 20% = 40%
Biaya penyusutan tahun pertama = 40% x 300.000.000 = 120.000.000
Biaya penyusutan tahun kedua = 40% x (300.000.000-120.000.000) = 72.000.000
Demikian seterusnya untuk tahun berikutnya sampai dengan akhir masa manfaat. Daftar biaya penyusutan akan tampak sebagai berikut :
Tahun |
Tarif Penyusutan |
Biaya Perolehan |
Biaya Penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Buku Akhir Tahun |
1 |
40% |
300.000.000 |
120.000.000 |
120.000.000 |
180.000.000 |
2 |
40% |
300.000.000 |
72.000.000 |
192.000.000 |
108.000.000 |
3 |
40% |
300.000.000 |
43.200.000 |
235.200.000 |
64.800.000 |
4 |
40% |
300.000.000 |
25.920.000 |
261.120.000 |
38.880.000 |
5 |
40% |
300.000.000 |
(1.120.000) |
260.000.000 |
40.000.000 |
Dari perhitungan diatas pada awal tahun ke 5, tedapat persoalan yaitu nilai sisa buku 38.880.000 tidak dapat digunakan dasar perhitungan biaya penyusutan tahun Ke-5, karena aset tetap yang bersangkutan tidak boleh disusutkan yang mengakibatkan nilai sisa buku dibawah nilai residu. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
Penyusutan tahun ke 5 = 40% x 38.880.000 = 15.552.000
Nilai sisa buku tahun ke 5
= [ 300.000.000 – akumulasi penyusutan ]
= [ 300.000.000 – ( 261.120.000 + 15.552.000 ) ]
= [ 300.000.000 – 276.672.000] = 23.328.000
Namun demikian, karena telah ditetapkan bahwa nilai residu pada akhir tahun ke 5 adalah sebesar 40.000.000 maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap biaya penyusutan yang telah dicatat, yaitu pengurangan biaya sebesar 1.120.000.
B. DASAR PENGGUNAAN
4. METODE JAM JASA (service hours method)
Pada metode ini besarnya penyusutan dihitung dengan mendasarkan pada teori bahwa pembelian aset tetap ditunjukkan dari jumlah jam jasa langsung dan dalam metode ini mengakui estimasi masa manfaat aset yang diukur dalam jam jasa
Sebagai contoh, berdasarkan data aset tetap yang digunakan menunjukkan estimated service life sebesar 20.000 jam, harga perolehan aset 100.000.000 dan nilai residu 5.000.000
Tarif penyusutan perjam dihitung :
Tarif penyusutan per jam = (Biaya Perolehan - Nilai Residu) / Estimate Service Life
Tarif penyusutan per jam = (10.000.000-5.000.000) / 20.000
= 4.750
Apabila aset tersebut manfaat nya 5 tahun dengan jam jasa yang telah diketahui maka daftar biaya penyusutan akan tampak sebagai berikut:
Tahun |
Biaya Perolehan |
Jasa (jam) |
Biaya penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Buku Akhir Tahun |
1 |
100.000.000 |
3.000 |
3000 x 4750 = 14.250.000 |
14.250.000 |
85.750.000 |
2 |
100.000.000 |
5.000 |
5000 x 4750 = 23.750.000 |
38.000.000 |
62.000.000 |
3 |
100.000.000 |
5.000 |
5000 x 4750 = 23.750.000 |
61.750.000 |
38.250.000 |
4 |
100.000.000 |
4.000 |
4000 x 4750 = 19.000.000 |
80.750.000 |
19.250.000 |
5 |
100.000.000 |
3.000 |
3000 x 4750 = 14.250.000 |
95.000.000 |
5.000.000 |
5. METODE UNIT PRODUKSI (productive output method)
Dalam metode ini taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Kapasitas produksi ini dapat pula dinyatakan dalam bentuk jam pemakaian atau urut – urut kegiatan lainnya. Penghitungan besarnya biaya penyusutan dapat dirumuskan
Tarif penyusutan = Produksi sebenarnya / Kapasitas Produksi
Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Dasar penyusutan = Biaya Perolehan – Nilai Residu
Sebagai contoh, aset tetap berupa mesin harga perolehannya 300.000.000. Nilai residu pada akhir tahun ke 5 sesuai masa manfaatnya 40.000.000. Mesin diperkirakan dapat menghasilkan 20.000.000 unit produksi. Besarnyaa tarif penyusutan dihitung tahun pertama dengan produksi sebenarnya 3.000.000
Tarif penyusutan = (3.000.000/ 20.000.000) x 100% = 15%
Dasar penyusutan =
Biaya Perolehan – Nilai Residu
= 300.000.000 – 40.000.000 = 260.000.000
Biaya penyusutan = 15% x 260.000.000 = 39.000.000
Demikian pula selanjutnya untuk tahun kedua sampai dengan tahun ke 5. Besarnya penyusutan akan bervariasi karena sangat bergantung pada produksi sebenarnya yang dapat dihasilkan mesin tersebut.
Daftar penyusutan selama 5 tahun :
Tahun |
Biaya Perolehan |
Jumlah Produksi (Unit) |
Tarif Penyusutan |
Biaya Penyusutan |
Akm. Penyusutan |
Nilai Buku Akhir Tahun |
1 |
300.000.000 |
3.000.000 |
3/20 x 100% = 15% |
39.000.000 |
39.000.000 |
261.000.000 |
2 |
300.000.000 |
5.000.000 |
5/20 x 100% = 25% |
65.000.000 |
104.000.000 |
196.000.000 |
3 |
300.000.000 |
5.000.000 |
5/20 x 100% = 25% |
65.000.000 |
169.000.000 |
131.000.000 |
4 |
300.000.000 |
4.000.000 |
4/20 x 100% = 20% |
52.000.000 |
221.000.000 |
79.000.000 |
5 |
300.000.000 |
3.000.000 |
3/20 x 100% = 15% |
39.000.000 |
260.000.000 |
40.000.000 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar