Kamis, 19 Agustus 2021

METODE PENYUSUTAN ASET TETAP

 
FIXED ASSET

Aset tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap periode atau setiap tahun. Dimana aset tetap dibedakan lagi menjadi dua yaitu :

  1. Aset tetap berwujud (tangible fixed assets)
  2. Aset tetap tak berwujud (intangible fixed assets)

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksud untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Sebagai contoh adalah kepemilikan mobil yang mempunya masa manfaat selama 10 tahun. Penetapan apakah mobil tersebut sebagai aset tetap berwujud atau tidak sangat bergantung pada persyaratan yang harus terpenuhi seperti pada definisi diatas dan tujuan kepemilikannya.

 

PENYUSUTAN ASET TETAP

Berangkat dari konsep berfikir bahwa semua aset tetap berwujud, kecuali tanah dengan berjalannya waktu akan semakin menurun kemampuannya untuk memberikan jasa. Kemampuan yang semakin menurun sebagai akibat adanya pemakaian, keausan atau adanya ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diharapkan dan pada saat ini yang paling kentara adalah dengan adanya perubahan teknologi, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, aset tetap tersebut menjadi terbelakang teknologinya. Sebagai contoh komputer.

Berkurangnya kapasitas otomatis aka membuat nilai aset tetap berkurang. Sebagai unsur pengakuan atas penurunan aset tetap berwujud tersebut dialokasikan kedalam penyusutan (depreciation). Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 (revisi 2007), definisi Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

Dengan kata lain, Penyusutan atau jumlah disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aset atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisa.

Sedangkan Penghapusan adalah penghapusan nilai buku suatu aset yang dilakukan apabila nilai buku aset yang tercantum dalam laporan keuangan tidak lagi menggambarkan manfaat dari aset yang bersangkutan.

Penyusutan dalam periode akuntansi dibebankan ke Pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusutan dilakukan terhadap aset tetap berwujud dengan kriteria syarat aset tetat berwujud tersebut:

  1. Diharapkan dapat digunakan lebih dari satu periode akuntasnsi
  2. Memiliki masa manfaat yang terbatas
  3. Digunakan oleh perusahaan dalam aktifitas produksi atau memasok barang dan jasa untuk disewakan atau untuk digunakan tujuan administrasi.

Adapun Faktor-faktor dalam menghitung beban penyusutan adalah:

  1. Biaya perolehan awal aset tetap
  2. Umur manfaat yang diharapkan
  3. Nilai residu, yaitu estimasi harga sisa buku akhir masa manfaat

 

METODE PENYUSUTAN SESUAI KETENTUAN KOMERSIAL

Jumlah penyusutan akan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tetap berwujud menggunakan berbagai metode yang sistematis. Penggunaan metode penyusutan mempersyaratkan adanya penggunaan yang konsisten (taat asas), tanpa memandang tingkat profibilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, sehingga diharapkan dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari peiode ke periode.

Dalam praktik akuntansi komersial metode penyusutan dapat digunakan sesuai pengelompokan menurut kriteria berikut ini.

 

1. DASAR WAKTU

1. METODE GARIS LURUS (straight line method)

Dalam metode ini, biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berjalannya waktu, dalam jumlah-jumlah yang sama selama masa manfaat aset tetap berwujud tersebut.

Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Perhitungan Penyusutan

Cara perhitungan persentanse penyusutan dapat dengan mudah dilakukan apabila diketahui masa manfaat. Masa manfaat aset tetap selama 5 tahun maka :

Tarif penyusutan = 100/5 = 20%

Aset tetap harga perolehan : 300.000.000

Besarnya penysutan = 20% x 300.000.000 = 60.000.000

 

Saat penyusutan ayat jurnal yang disusun sebagai berikut :

Tgl.

Akun

Debit

Kredit

 

Biaya Penyusutan Aset tetap

60.000.000

 

            Akumulasi Penyusutan Aet Tetap

 

60.000.000

 

Daftar penysutan secara terperinci selama 5 tahun sebagai berikut :

Tahun

Harga Perolehan

Biaya Penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Sisa Buku

1

300.000.000

60.000.000

60.000.000

240.000.000

2

300.000.000

60.000.000

120.000.000

180.000.000

3

300.000.000

60.000.000

180.000.000

120.000.000

4

300.000.000

60.000.000

240.000.000

60.000.000

5

300.000.000

60.000.000

300.000.000

0

 

Perhitungan tersebut dengan asumsi harga sisa buku pada akhir masa manfaat sebesar 0 (nol) tetapi layaknya harga sisa bukupada akhir masa mafaat (nilai residu) dapat diestimasi), sebagai contoh, nilai residu sebesar 40.000.000, maka:

Biaya penysutan = 20% (300.000.000 – 40.000.000) = 52.000.000

 

Daftar penysutan secara terperinci selama 5 tahun sebagai berikut :

Tahun

Harga Perolehan

Biaya Penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Sisa Buku

1

300.000.000

52.000.000

52.000.000

248.000.000

2

300.000.000

52.000.000

104.000.000

196.000.000

3

300.000.000

52.000.000

156.000.000

144.000.000

4

300.000.000

52.000.000

208.000.000

92.000.000

5

300.000.000

52.000.000

260.000.000

40.000.000

 


2. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN (sum of the year digit method)

Metode ini sering disebut metode jumlah angaka tahun yang akan menghasilkan jumlah penysutan yang semakin menurun dari tahun ke tahun.

Dengan rumusan:

Biaya Penyusutan = Tarif Penysutan x Dasar Perhitungan Penyusustan

Dasar Penghitungan Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu

 

Tarif penysutan ditetapkan dengan pecahan, yaitu pembilang adalah angka tahun yang ada selama masa manfaat aset tetap, sebagai contoh 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, sedangkan pembilang untuk tahun pertama adalah penjumlahan angka tahun sampai denga angka tahun terakhir. Sebagai contoh apabila masa manfaat hanya 5 tahun, maka penjumlahannya (1+2+3+4+5) = 15. Penghitungan penyusutan dapat dilakukan :

Harga Perolehan Aset Tetap

=

300.000.000

Nilai Residu

=

    45.000.000

Penyusutan

=

225.000.000

Masa manfaat 5 tahun

Biaya penyusutan Tahun ke -

Tahun

Biaya Penyusutan

1

5/15 x 255.000.000

=

85.000.000

2

4/15 x 255.000.000

=

68.000.000

3

3/15 x 255.000.000

=

51.000.000

4

2/15 x 255.000.000

=

34.000.000

5

1/15 x 255.000.000

=

17.000.000

 

Daftar penyusutan selama 5 tahun sebagai berikut :

Tahun

Harga Perolehan

Biaya Penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Sisa Buku

1

300.000.000

85.000.000

85.000.000

215.000.000

2

300.000.000

68.000.000

153.000.000

147.000.000

3

300.000.000

51.000.000

204.000.000

96.000.000

4

300.000.000

34.000.000

238.000.000

62.000.000

5

300.000.000

17.000.000

255.000.000

45.000.000

 

Bagaimana selanjutnya menghitung besarnya biaya penyusutan apabila awal penyusutan tidak sama dengan awal tahun buku nya? Sebagai contoh awal tahun 2016 terjadi pembelian aset tetap tetapi juga terdapat aset tetap yang dibeli dalam tahun berjalan. Dalam kondisi demikian perlu dipertimbangkan masa dalam bagian tahun buku tersebut. Sebagai contoh, aset yang dibeli pada 3 mei tahun 2016, maka perhitungan penyusutan :

Biaya Penyusutan = 8/12 X 5/15 X 225.000.000 = 56.666.700

 

Selanjutnya untuk tahun 2017, perlu memperhatikan masa yang menyangkut tanggal 1 januari 2017 sampai dengan tanggal 30 april 2017 dan 1 mei 2017 sampai dengan tanggal 31 desember 2017 dengan perhitungan :

Masa pertama tahun 2017 = 4/12 x 5/15 x 225.000.000   = 28.333.300

Masa kedua tahun 2017    = 8/12 x 4/15 x 225.000.000   = 45.333.300

Total penyusutan tahun 2017                                          = 73.666.600



3. METODE SALDO MENURUN GANDA (double declining balance method)

Dalam metode ini, besarnya biaya penyusutan semakin lama menjadi lebih kecil dari tahun ke tahun, dengan dasar pemikiran bahwa kapasitas aset tetap dalam memberikan jasanya dari tahun ke tahun semakin menurun.

Perhitungan biaya penyusutan dapat dirumuskan :

Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penghitungan Penyusutan

Dasar Penghitungan Penyusutan = Harga Sisa Buku Awal Periode

 

Pada umumnya, tarif penyusutan adalah dua kali tarif penyusutan apabila menggunakan metode garis lurus tanpa memperhatikan nilai residu (recidual value) sebagai contoh yang lalu:

Harga perolehan aset tetap

=

300.000.000

Nilai residu

=

40.000.000

 

Persentanse penyusutan dengan metode garis lurus 20%

Persentanse penyusutan dengan metode saldo menurun = 2 x 20% = 40%

Biaya penyusutan tahun pertama = 40% x 300.000.000 = 120.000.000

Biaya penyusutan tahun kedua   = 40% x (300.000.000-120.000.000) = 72.000.000

 

Demikian seterusnya untuk tahun berikutnya sampai dengan akhir masa manfaat. Daftar biaya penyusutan akan tampak sebagai berikut :

Tahun

Tarif Penyusutan

Biaya Perolehan

Biaya Penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Buku Akhir Tahun

1

40%

300.000.000

120.000.000

120.000.000

180.000.000

2

40%

300.000.000

72.000.000

192.000.000

108.000.000

3

40%

300.000.000

43.200.000

235.200.000

64.800.000

4

40%

300.000.000

25.920.000

261.120.000

38.880.000

5

40%

300.000.000

(1.120.000)

260.000.000

40.000.000

 

Dari perhitungan diatas pada awal tahun ke 5, tedapat persoalan yaitu nilai sisa buku 38.880.000 tidak dapat digunakan dasar perhitungan biaya penyusutan tahun Ke-5, karena aset tetap yang bersangkutan tidak boleh disusutkan yang mengakibatkan nilai sisa buku dibawah nilai residu. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :

Penyusutan tahun ke 5 = 40% x 38.880.000 = 15.552.000

Nilai sisa buku tahun ke 5

= [ 300.000.000 – akumulasi penyusutan ]

= [ 300.000.000 – ( 261.120.000 + 15.552.000 ) ]

= [ 300.000.000 – 276.672.000] = 23.328.000

 

Namun demikian, karena telah ditetapkan bahwa nilai residu pada akhir tahun ke 5 adalah sebesar 40.000.000 maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap biaya penyusutan yang telah dicatat, yaitu pengurangan biaya sebesar 1.120.000.

 

 

B. DASAR PENGGUNAAN

4. METODE JAM JASA (service hours method)

Pada metode ini besarnya penyusutan dihitung dengan mendasarkan pada teori bahwa pembelian aset tetap ditunjukkan dari jumlah jam jasa langsung dan dalam metode ini mengakui estimasi masa manfaat aset yang diukur dalam jam jasa

Sebagai contoh, berdasarkan data aset tetap yang digunakan menunjukkan estimated service life sebesar 20.000 jam, harga perolehan aset 100.000.000 dan nilai residu 5.000.000

Tarif penyusutan perjam dihitung :

Tarif penyusutan per jam = (Biaya Perolehan - Nilai Residu) / Estimate Service Life

Tarif penyusutan per jam = (10.000.000-5.000.000) / 20.000

                                     =  4.750

 

Apabila aset tersebut manfaat nya 5 tahun dengan jam jasa yang telah diketahui maka daftar biaya penyusutan akan tampak sebagai berikut:

Tahun

Biaya Perolehan

Jasa (jam)

 Biaya penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Buku Akhir Tahun

1

100.000.000

3.000

 3000 x 4750 = 14.250.000

14.250.000

85.750.000

2

100.000.000

5.000

 5000 x 4750 =  23.750.000

38.000.000

62.000.000

3

100.000.000

5.000

 5000 x 4750 =  23.750.000

61.750.000

38.250.000

4

100.000.000

4.000

 4000 x 4750 =  19.000.000

80.750.000

19.250.000

5

100.000.000

3.000

 3000 x 4750 =  14.250.000

95.000.000

5.000.000

 

 

5. METODE UNIT PRODUKSI (productive output method)

Dalam metode ini taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Kapasitas produksi ini dapat pula dinyatakan dalam bentuk jam pemakaian atau urut – urut kegiatan lainnya. Penghitungan besarnya biaya penyusutan dapat dirumuskan

Tarif penyusutan     = Produksi sebenarnya / Kapasitas Produksi

Biaya penyusutan    = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

Dasar penyusutan   = Biaya Perolehan – Nilai Residu

 

Sebagai contoh, aset tetap berupa mesin harga perolehannya 300.000.000. Nilai residu pada akhir tahun ke 5 sesuai masa manfaatnya 40.000.000. Mesin diperkirakan dapat menghasilkan 20.000.000 unit produksi. Besarnyaa tarif penyusutan dihitung tahun pertama dengan produksi sebenarnya 3.000.000

Tarif penyusutan       = (3.000.000/ 20.000.000) x 100% = 15%

Dasar penyusutan     = Biaya Perolehan – Nilai Residu

                               = 300.000.000 – 40.000.000 = 260.000.000

Biaya penyusutan      = 15% x 260.000.000 = 39.000.000

 

Demikian pula selanjutnya untuk tahun kedua sampai dengan tahun ke 5. Besarnya penyusutan akan bervariasi karena sangat bergantung pada produksi sebenarnya yang dapat dihasilkan mesin tersebut.

Daftar penyusutan selama 5 tahun :

Tahun

Biaya Perolehan

Jumlah Produksi (Unit)

 Tarif Penyusutan

 Biaya Penyusutan

Akm. Penyusutan

Nilai Buku Akhir Tahun

1

300.000.000

3.000.000

 3/20 x 100% = 15%

       39.000.000

39.000.000

261.000.000

2

300.000.000

5.000.000

 5/20 x 100% = 25%

       65.000.000

104.000.000

196.000.000

3

300.000.000

5.000.000

 5/20 x 100% = 25%

       65.000.000

169.000.000

131.000.000

4

300.000.000

4.000.000

 4/20 x 100% = 20%

       52.000.000

221.000.000

79.000.000

5

300.000.000

3.000.000

 3/20 x 100% = 15%

       39.000.000

260.000.000

40.000.000

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo dan Kertas Kerja - Riki Ardoni

A yat Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal Entry ) atau ‘AJP’ adalah proses pencatatan perubahan saldo ak...